13. Dia Datang Kembali

3.4K 341 10
                                    

H A P P Y R E A D I N G

🤸

Taman kota. Di sinilah Salma berada sekarang, menikmati senja yang perlahan mulai terlihat juga mengamati setiap jiwa yang melintas di depan gadis itu. Dengan kedua tangan yang masih terkepal kuat juga pandangan yang kosong, Salma berdiam diri tanpa tujuan dan arah.

Bohong jika sekarang ia baik-baik saja, event kejuaraan ini sangat penting bagi Salma. Jika harus mengalah dan mundur, Salma tidak bisa. Tapi di sisi lain, lawan gadis itu adalah sahabatnya sendiri, Rere. Bukan satu atau dua hari Salma mengenal Rere, mereka bersahabat sejak duduk di bangku sekolah dasar, saat pertama kali bergabung di klub Taekwondo. Rere tipekal anak yang selalu diistimewakan oleh kedua orang tuanya, jika Salma maju mungkin Rere yang akan terkena imbas. Tapi jika dirinya mundur, Salma sudah menunggu event ini untuk melanjutkan karirnya.

"Salma?"

Salma menegak dan langsung mendongak dengan cepat. Gadis itu mengerjap sambil menatap seorang pemuda yang ada di hadapannya ini, cowok yang belakangan tidak bertegur sapa lagi dengannya. "Kak Mario?" tanya Salma memastikan.

Mario tersenyum dan mengangguk, ikut duduk di samping Salma. "Ngapain ke sini? Kenapa chat aku gak pernah dibalas lagi?" tanya Mario sambil menaruh ice coffe yang semula ada dalam genggamannya.

Salma menggigit bibir bawahnya gugup, menoleh kanan kiri karena merasakan situasi yang sangat canggung antar keduanya. Salma tersenyum kecil pada Mario yang masih menatapnya penuh dengan tanya. "Paket data aku habis kak, lupa belum ngisi, hehehehe," ujar Salma beralasan dengan tawa canggung yang menghias di bibirnya.

Mario mengangguk-nganggukan kepalanya tanda mengerti. Mengalihkan pandangannya jadi menatap beberapa orang yang sedang berlalu lalang di hadapan mereka. Dengan kedua tangan yang bertumpu pada lutut, Mario hanya diam tidak berbicara sedikitpun.

Salma menghela napas panjangnya, menutup rapat mata gadis itu, mulai merutuki kebodohannya beberapa hari yang lalu. Mario adalah tipekal laki-laki sempurna dengan sejuta pesona yang dapat dengan mudah menarik perhatian wanita. Mario tampan, baik, ramah, rapi, pintar juga mendapat gelar sebagai 'Kapten Basket Idaman'. Mario benar-benar tipe cowok yang selama ini Salma cari untuk dijadikan sebagai pacar, Salma suka mario. Tapi hanya sebatas kagum, Salma tidak pernah merasa lebih.

"Udah mau maghrib, pulang yuk nanti dicari Bunda." Ajak Mario yang sudah berdiri di depan Salma dengan tangan kanan yang terjulur untuk membantu Salma berdiri.

"Aku pulang sendiri aja kak," tolak Salma halus.

"Loh, kenapa?"

Salma tersenyum canggung dan memijat ujung dahinya pelan. "Gak papa, takut kakak cape habis latihan basket."

Mario menggeleng tegas dan malah membalas Salma dengan senyum hangat lelaki itu. "Cuma anter kamu aja, biasanya juga aku ke rumah kan?"

"Gak usah kak, nanti kalau aku udah sampai langsung kabarin kakak deh!" ujar Salma semangat dengan senyum yang berusaha mengembang di wajah cantik gadis itu.

"Bener nih? Gak akan ngehindar lagi?" tanya Mario mengangkat alis tinggi sambil mengulum bibirnya ke dalam menampilkan kedua lesung pipi yang membuat kadar ketampanannya bertambah dua kali lipat.

Salma mengangguk cepat. "Janji!"

Mario tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan Salma, cowok itu mengusap puncak kepala Salma dan mencubit kedua pipi chubby Salma dengan gemas. "Gemes banget, jadi makin sayang deh," gumam Mario.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang