(((Warning 18++)))
¤ Ada ribuan hal yang ingin aku katakan padamu. Tetapi ada pula jutaan alasan yang membuatku ingin mengubur semua cerita itu ¤
Φ • ° • Φ
Malam minggu ini akhirnya aku bersedia menemani Mas Rully untuk datang ke acara ulang tahun Mba Venarita. Walaupun sebenarnya aku masih ragu, tapi setidaknya satu janjiku telah terpenuhi.Melihat undangannya yang menawan dan lokasi perayaan yang mewah, semua hal itu memaksaku untuk berpenampilan sebaik mungkin.
...
"Udahhh... PD aja pake itu. Cantik, sopan, dibeliin pacar lagi kaan," goda Relita.
Yup, aku memang memintanya untuk membantu. Karena Relita pasti juga akan dengan senang hati merias dan mendandaniku sebaik mungkin.
***
"Dah, rambut biasa sesuai request, dandanan soft and flawless aja."
"Thank you, Rell."
"Anytime, Baby."
***
Irene Shantika Anjani (Irene Red Velvet)
Source : Pinterest***
Pukul tujuh tepat aku turun dari kamar. Sekitar lima menit kemudian, Mas Rully pun datang.
"Sorry, agak macet," katanya ketika sampai.
Diapun kemudian memberikanku salah satu paper bag yang telah dia bawa.
"Bukan gue yang ulang tahun."
"Iya emang bukan. Gatau juga kenapa gue beli itu. Udah linglung, gara - gara lo," katanya sembari tertawa.
...
"Gak harus lo pake, terima aja gue udah seneng," lanjutnya.
"Oh, o, okay."
***
"Rinn..." panggilnya saat kami berhenti di traffic light.
"Hmm?"
"Jangan marah," katanya ragu.
"Kenapa?"
"Karena gue cuma bawa motor," katanya lagi seraya menjalankan motornya pelan.
"Emang kenapa?" tanyaku lagi.
"Ya lo udah cantik, kena debu. Udah wangi, kena asep. Udah keren, pake helm."
"Hahahaa, ya kalau gamau kena, mending tidur di kamar," kataku enteng.
"Ya maksud gue kan bisa pake mobil. Biar riasannya tetep terjaga, kalau cewek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me in Sunset
Teen FictionIrene Shantika Anjani Seorang Tuan Puteri tanpa mahkota, yang selalu berjalan diatas sepatu kaca. Setiap langkah geraknya selalu memesona. Tetapi hingga saat ini, kebahagiaan masih saja enggan berdamai dengan dirinya Semesta selalu punya cara untuk...