¤ Terima kasih, sudah menjadi bagian hidupku
Meskipun tak ada satupun kenangan tentangmu yang membekas dalam ingatanku ¤Φ • ° • Φ
"Kak.. Aku ijin buka kotakmu ya..." kataku bermonolog pelan.Akupun mulai membuka kotak penyimpanan Kakak dari yang berukuran kecil.
Terdapat lima kotak perhiasan kecil yang menyimpan alat - alat pahatan dengan berbagai ukuran.
Sekitar tujuh kotak perhiasan lainnya menyimpan hasil foto pemandangan alam, foto aestetik, siluet, dan masih banyak lagi yang lainnya. Setiap kotak punya tema yang berbeda - beda.
...
Kakak hobi fotografi ya...
Di dalam kotak harta karun besar, terdapat tiga buah kamera, yang masih terlihat bagus, dan beberapa lensa tambahan. Semuanya masih tersimpan rapi dalam kardusnya.
"Kenapa disimpen disini? Hmmm... Mending besok tak coba aja lah, lumayan kalau masih bisa dipakai," gumamku.
...
Kotak harta karun yang lainnya menyimpan bingkai foto, yang memperlihatkan foto masa kecilnya.
Foto itu juga menunjukkan figur Nenek dan Kakek, serta... diriku.
Entah mengapa aku sangat yakin bahwa gadis yang paling kecil itu adalah diriku.
Terdapat belasan foto yang menampilkan senyuman indah Kakak bersama dengan Adik kecilnya. Bahkan mereka terlihat memakai baju yang bermotif sama.
"Kalau misal aku umur tiga tahun, Kakak sebelas tahun... Akhhh... Jelas aku ga inget lah. Huuftt..."
...
Tapi... apa kita dulu pernah sedekat itu?
Kenapa aku gak inget semua itu.Kakek sama Nenek juga keliatan deket banget sama Kakak...
Aku memikirkan banyak hal lain sembari tersenyum tipis.
"Makanya dia tau kalau aku sama Kakek suka kopi, hahaa..."
***
Di dalam kotak itu juga terdapat tiga buku. Satu diantaranya berwarna biru, yang memiliki cover identik seperti milikku yang diberikan oleh Nenek.
Satunya lagi berwarna putih, yang memiliki cover yang sama dengan diary ku yang berwarna hitam, yang diberikan oleh Kakek.
Keknya warna kesukaan Kakak putih deh...
Buku yang satunya lebih berwarna dan covernya dihiasi dengan gambaran tangan empunya buku. Buku itu berisi kegiatan ajang pemilihan dan beberapa acara fashion show.
Disana juga terdapat dunia public speaking yang disukai oleh Kakak. Buku itu banyak menampilkan figur Kakak. Setiap satu artikel, terdapat satu fotonya, mirip seperti sebuah majalah buatan tangan.
Ada banyak pula potongan majalah ataupun surat kabar yang memuat paras cantiknya.
"Mungkin ini buku pencapaiannya. Atau mungkin juga buku favoritnya..." tebakku asal.
Buku ini masih memiliki seperempat bagian yang kosong. Terdapat potongan kertas putih yang tertempel dihalaman yang kosong itu.
...
Kurang entertain, Chantikaa >...<
Adapun sebuah tulisan tangan yang berwarna - warni, milik empunya buku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me in Sunset
Novela JuvenilIrene Shantika Anjani Seorang Tuan Puteri tanpa mahkota, yang selalu berjalan diatas sepatu kaca. Setiap langkah geraknya selalu memesona. Tetapi hingga saat ini, kebahagiaan masih saja enggan berdamai dengan dirinya Semesta selalu punya cara untuk...