20. True?

401 116 24
                                    

"Gue suka sama Hanum, lo nggak apa-apa?" - Gibran Arsadan

-
-
-

-----oOo-----

-----oOo-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CLEK!

Suara hentakan sepatu yang menapak di atas tanah yang becek, Adis tersungkur ke tanah yang basah. Sekarang sedang musim hujan, jadi wajar saja jika permukaan tanah basah dan lembab.

"Yah?! Ih! Basah kan jadinya...," eluh Adis sambil mendudukkan dirinya di atas tanah. Pakaiannya kotor menyeluruh di bagian rok yang panjangnya hingga lutut.

Sial! Adis harus segera menjauh dari rumahnya, takut ayahnya dan orang lain melihatnya kabur dari kamar.

Tapi, apa daya Adis yang melemah meratapi hidupnya yang sudah berubah drastis dari kehidupan sebelum bertemu dengan Wira.

"Benar kata Ayah, kalau Wira lelaki yang bisa membuat sial. Hhh..."

Kadang kalau dipikir-pikir lucu juga. Dia seperti gadis yang nekat menghilang dari dunia dengan catatan pergi menghilangnya bersama pria yang dicintainya.

Budak cinta.

Tidak juga, kok. Adis masih sayang kakak ipar dan keponakannya, juga Aurin anak asuhnya.

"Aurin?! Kalo aku pergi-"

"Jadi, Abang ngapain ke cafe kemaren? Ngupingin gue sama Bang Arlen?" Gibran memberikan tatapan tak sukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, Abang ngapain ke cafe kemaren? Ngupingin gue sama Bang Arlen?" Gibran memberikan tatapan tak sukanya. Dia tidak habis pikir dengan kakaknya yang selalu diam-diam membuntutinya dari belakang.

Kondisi sekarang mereka berdiri canggung dengan tatapan khas mereka masing-masing. Ibra bingung untuk alasan mengelak kali ini.

"Gu-gua cuma pengen tau aja ... lu ngapain sering-sering ketemuan kayak gitu sama Bang Arlen. Gimana gua nggak curiga coba? Lu pergi sendirian kagak bilang sama gua. Bikin gua penasaran aja," jelas Ibra agak terbata-bata, takut mengucapkan kata-kata yang salah. Bukannya apa-apa, yang diajak bicara kali ini dengan suasana mencekam adalah Gibran, adiknya sendiri. "Tapi tenang aja kok, gua nggak lebih di luar batasan, kan privasi. Gua nggak denger kelanjutan dari bahas-"

Circle Dictionary [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang