22. Cotton Candy

391 109 14
                                    

"Lo yang gue makan." - Gibran Arsadan

-
-
-

-----oOo-----

Aurin memandang kakak ipar Adis dengan cekatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurin memandang kakak ipar Adis dengan cekatan. Ada yang tidak beres dengan Lila kali ini. Matanya berkedip berkali-kali, seakan-akan dia panik dan khawatir. Sesuatu pasti sedang terjadi di luar sana tanpa Aurin kecil ketahui.

"Kak Lila... Kak Adis ke mana? Kok nggak ada?" tanya Aurin dengan tatapan polos agak takut.

Lila terkejut. Pasalnya semenjak Aurin bertatap muka dengannya, Aurin selalu memberikan tatapan yang mengintimidasi. Lila takut juga kalau anak kecil ini tahu sesuatu. Pasti dia juga akan ikut khawatir sama seperti dirinya.

"Hah? Kenapa Aurin?" Lila balik tanya. Sedikit kurang fokus, kepalanya agak pusing.

"Kak Lila melamun, ya? Mikirin Kak Adis yang nggak ada di rumah?" Ditundukkannya ke bawah kepala kecil bundar milik Aurin, dia merasa bersalah. Entahlah. Semenjak kedatangan dirinya, dia merasa seperti pembawa sial.

Lila hanya menghela napas sebentar melihat reaksi anak ini. Sepertinya Aurin mengetahui sesuatu.

Ternyata Hanum tidak sendirian di koridor sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata Hanum tidak sendirian di koridor sekolah. Ada Bu Aurin yang menanyakan dirinya tentang sakit perut waktu lalu. Bu Aurin merasa aneh saat melihat Hanum pagi-pagi sekali, berdiri sendirian dan bergumam. Khawatir takut perutnya kambuh.

"Kamu yakin? Ibu liat kamu diem aja di sini kayak anak ilang. Kalo ada yang sakit, langsung ke UKS aja. Jangan sampe ada yang gotong kamu duluan."

Hanum tersenyum lebar. "Hanum udah selesai kok PMS-nya."

"Syukur, bagus deh. Ngomong-ngomong, kamu ngapain sendirian di sini? Kenapa nggak langsung ke kelas aja? Lagi nungguin temen?" Bu Aurin celingukan mencari seseorang yang mungkin saja orang yang ditunggu Hanum.

"Oh ng-nggak kok, Bu. A-anu ... Hanum cuma lagi ngelamun aja. Nanti juga ke kelas. Natya kan pasti berangkat cepet juga."

Bu Aurin mengangguk pasrah. "It's okey." Lantas senyuman khasnya mengembang.

Circle Dictionary [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang