21. Comeback Home?

32 11 0
                                        

Perlahan kelopak mata Rita bergerak, membuka sedikit demi sedikit. Pupilnya bergerak, ke kanan dan kiri, menyelisik akan keberadaannya saat ini. Tak lama, sesosok perempuan masuk, tersenyum padanya.

"Kau sudah sadar?"

Rita mencoba bangkit, kemudian sosok itu membantunya. "Tempat apa ini?"

"Sebentar, kau tahu aku?"

"Memangnya kau siapa?" tanya Rita. Pertanyaan tersebut lantas membuat perempuan itu tercenung namun sejurus kemudian ia melanjutkan, "kenapa reaksimu begitu? Sudah jelas aku tahu, kamu Freya. Buat apa juga bertanya."

Kini Freya terkejut dalam diamnya. Rita masih mengingatnya. Padahal Axe bilang kemungkinan ia akan melupakan mereka. Ia harus memanggil lelaki itu.

Rirllta ditinggal sendirian sampai Freya kembali bersama Axe dan Ely.

"Kenapa aku ada di sini?" Rita bertanya pada mereka.

Bukannya dijawab, Ely membalasnya denga pertanyaan juga. "Kau ingat dengan kami?"

"Kalian kenapa sih, memang apa yang--akh!"

Pekikan serta pegangan kuat di kepalanya, menandakan Rita mengalami kesakitan yang sangat

"Jangan terlalu dipikirkan. Kau masih perlu istirahat. Nanti malam kau sudah harus kembali," jelas Axe.

"Kembali?"

"Stephen dan Floe menantimu apa kau lupa?"

Rita tak menjawab, ia tahu siapa dua nama yang Axe sebut barusan. Hanya saja seperti ada yang tidak ia ketahui. Sesuatu yang ia lupakan tepatnya.

"Jaga dia. Pastikan kondisinya sudah stabil sampai nanti."

Sesaat setelah Axe keluar, Ely duduk di samping Rita, begitu pula dengan Freya. Merasa aneh ditatap dalam apitan keduanya, Rita mencoba beranjak dari tempat yang tadi ia baringi. Tetapi usahanya percuma, Ely dan Freya menahannya.

"Kalian sebenarnya kenapa?"

Tanpa aba-aba, Rita mendapat dekapan erat dari mereka.

"Terima kasih karena tidak melupakan kami," ucap Freya.

"Aku akan sangat merindukanmu, adik kecil." Ely juga.

"Tu--tunggu, apa maksud kalian?"

"Tugasmu sudah berakhir. Tinggal menunggu keadaanmu membaik, lalu kau akan segera bisa pulang," ujar Ely menjelaskan. "Kau hebat Rita."

Freya yang terlihat menahan air mata hanya mengangguk-angguk dan tersenyum.

"Tugasku... selesai?"

"Ya, karena itu biarkan kita seperti ini sebelum berpisah denganmu." Freya mengeratkan pelukannya.

Rita yang masih tak paham akan keadaan hanya mengerjap-ngerjapkan mata. Ia bahkan tak bisa mengingat apapun mengenai tugasnya. Ia tak tahu sekarang berada di mana, mengapa ia bisa berada di tempat ini dan mengapa ia harus kembali.

***

Di dalam ruangannya, Ravi kembali berhadapan dengan Axe, namun kini beserta Meisie. Wajah ketiganya menampilkan hal yang sama, raut serius. Terlihat jelas Axe yang memandang wanita itu dengan penuh kebencian. Dengan rasa amat tak suka padanya.

"Kau yakin mereka tidak akan mengincar Rita?" tanya Axe pada wanita itu.

Meisie mengangguk. "Semua magicnya sudah kau ambil. Sekarang dia hanya magicer tanpa magic yang artinya ia tak jauh berbeda dengan manusia."

THE ORACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang