"Hhhh."
"Kenapa Lo?" Tanya Vernon. Gue cuma gelengin kepala.
"Yah dia galau mau nikah gais." Kata Dino. Gue langsung kasih tatapan garang. Siap nerkam.
"Weits canda sayang."
"Udah ah sana sana bantuin yang lain kek elah, jan ganggu gue." Kata gue ngusir mereka berdua. Mereka pun langsung pergi.
"Kamu kenapa?" Tanya Joo oppa sambil ngasih minum.
"Gapapa, cuma bingung."
"Soal pernikahan?"
"Iya."
"Ah ngga usah dipikirin. Kalau kamu butuh waktu buat yakin ya tinggal bilang. Kalau kamu ngga mau ya bisa kamu tolak."
"Tapi aku pengen nikah."
"Terus kenapa ga yakin?"
"Ah molla. Oppa sendiri kapan nikah?"
"Nunggu waktu yang tepat."
"Oppa baru selesai wamil kan? Kenapa ngga cari pacar aja?"
"Nanti aja. Lagipula aku kan masih 24 tahun. Aku masih punya banyak waktu untuk mikirin soal pernikahan."
"Ohh."
"Kalian ngomongin apa?" Tiba tiba kak Brian dateng terus duduk disebelah gue. Jadinya gue duduk diapit Joo oppa sama kak Brian.
"Pernikahan nya bisa diundur ngga? Dia masih belum yakin." Kata Joo oppa sambil nunjuk gue.
"Kamu ngga yakin kenapa?"tanya kak Brian.
"Terlalu mendadak."
"Oh, maaf maaf. Kalau kamu belum siap yaudah gapapa. Aku bisa nunggu. Lagian kita bisa tunangan dulu."
"Kak Bri udah bilang sama ayah?"
"Udah. Ayah kamu juga bilang kalau kamu masih ragu ragu. Aku ngerti kok, kan kita ga harus nikah saat ini juga. Semua butuh waktu."
"Hm. Kenapa kakak mau nikah sama aku?"
"Kamu ga inget ya? Dulu kita pernah ketemu lho sekali. Pas kamu masih kecil." Kata kak Bri. Joo oppa pergi bantuin Tante Sha daripada jadi nyamuk.
"Kapan?"
"Yang kamu mau pulang ke Korea itu lho. Sebelum itu juga pernah ketemu."
"Ngga inget."
"Ah kamu mah pelupa."
"Yang rambutnya panjang itu bukan sih? Yang suka nyanyi nyanyi itu?" Kata gue setelah berhasil inget inget.
"Iya yang itu."
"Pfffttt kak Bri dulu lucu banget. Rambutnya panjang."
"Ngga usah dinget rambutnya. Malu."
"Rai mau ga?" Tanya Rafa yang lagi nyiapin piring buat daging nya.
"Mauu."
"Ambil sendiri."
"Ih anjir kirain mau ngambilin."
"Biar aku yang ambil." Kata kak Bri.
"Ngga usah dah, bisa sendiri."
"Gapapa." Akhirnya kak Bri yang ngambilin.
Asik babu baru.g
"Nih."
"Makasih." Kata gue sambil nerima piring yang isinya daging, sosis sama selada. Karena gue emang laper jadi gue langsung makan sosis. Ngga dipotong dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending || Ryujin
Fanfiction"Hidup itu kayak film, selalu ada akhir bahagia." -Raina. Since: July 2019