30.5: Preparing for wedding

24 4 3
                                    

"Kalian udah harus nyiapin keperluan buat pernikahan kalian lho." Kata ayah. Gue yang lagi makan ngangguk doang. Ngga ada kak Bri, soalnya dia udah pulang.

"Kamu mau private wedding atau gimana?"

"Ngga tau, tergantung kak Brian nya."

"Kayaknya kita emang harus bikin acara deh, masa iya nikahan privat mulu." Kata Tante Sha.

"Boleh juga tuh." Sahut ayah

"Kamu nikah nya kapan? Bulan ini sama bulan depan Ezra Rafa mau nikah. Apa mau sekalian aja acaranya? Biar hemat." Kata bunda.

"Ngga Bun, yang nikah kan aku sama kak Brian. Jadi yang bayar semua buat persiapan nya ya aku sama kak Brian."

"Emang Lo punya duit dek?" Tanya Rafa.

"Punyalah."

"Berapa?"

"Emm, yang uang dari bunda sih. Itu kan ada 880 juta, ditambah uang hasil kerja paruh waktu gue pas di Korea jadi 900 juta."

"Eh bukan 900, tapi 890 juta sisanya."

"Raina, ayah kan udah kerja. Kenapa kamu harus kerja juga? Mana kamu kuliah juga kan waktu itu."

"Bosen tau Yah, abis pulang kuliah masa belajar lagi. Sesekali kerja fisik atuh."

"Terus kok uangnya masih banyak? Kamu ngga pake?" Tanya ayah.

"Ngga, selama disini kan Raina tinggal dirumah kak Jae. Jadi otomatis aku udah dapat akomodasi sama transportasi. Jadi aku ngga perlu sewa apartemen. Uang nya cuma dipake buat keperluan yang penting terus sisanya aku tabung. Uang yang ayah kasih ke Raina sebagian Raina sumbangin."

"Manfaatin banget Lo." Kata Rafa.

"Yee kayak Lo ngga aja. Kalau bisa tinggal sendiri sih gue juga ga bakal tinggal disana."

"Lah emang kenapa?"

"Ortunya kak Jae nyuruh gue tinggal disitu."

"Oh."

"Abang, yang disiapin itu apa aja sih?" Tanya gue ke bang Ezra.

"Uhm, banyak sih dek. Butuh waktu minimal 2 bulanan buat nyiapin semua nya."

"Ohh."

"Yang paling penting kan tempat, baju, orang yang jadi penghulu, makanan, undangan, mahar. Sisanya bisa diurus nanti."

"Ohh oke oke. Kayaknya kalau yang itu lagi diurus sama kak Bri deh."

"Bagus kalau gitu. Kamu bisa ngurus buat foto pre-wed nya."

"Abang sendiri udah foto pre-wed emang?"

"Belum, minggu depan baru mau foto."

"Pake jasa studio kah?"

"Engga, kan Minghao jago foto. Jadi Abang minta tolong ke dia. Ya kan Hao?"

"Yoi."

"Rafa juga sama."

"Hao nanti fotoin buat pre-wed gue ya." Kata gue ke Minghao aka Mino.

"Siap. Kapan nih?"

"Ngga tau, ntar gue tanya dulu."

"Oke."

"Nanti kamu omongin sama Brian ya."

"Iya."

•••

"Kak Bri." Gue lagi vidcall sama kak Bri. Padahal tinggal jalan kerumah nya. Tapi gua mager meng.

"Kenapa sayang?"

"Udah dapet reservasi tempatnya?"

"Kalau yang restoran udah, tapi restoran nya agak jauh. Kalau gedung pernikahan nya belum dapet."

Kak Brian bilang mau bikin acara makan malam antara keluarga kak Jae sama keluarga gue. Karena ortu nya kak Brian udah gaada, jadi diwakilkan sama ortu nya kak Jae. Ada sih mama nya si Jisung, tapi dia lagi ngga bisa ke Amerika. Lagipula mamanya juga setuju kok.

"Ngga usah buru buru kak, kan masih 2 bulan lagi."

"Justru itu Ra, kita harus buru buru buat dapet gedung nya. Kan banyak yang mau nikah juga."

"Iya sih."

"Kamu udah makan Ra?"

"Udah, kakak sendiri?"

"Udah kok. Mau fitting baju kapan?"

"Hah? Masih ada dua bulan kak. Nanti aja."

"Kita harus buru buru Ra, biar nanti punya waktu. Kalau nanti nanti takut nya keteteran."

"Iya kak iya. 2 minggu lagi kita foto pre-wed, bulan depan fitting baju."

"Nah gitu."

"Rai, wedding organizer yang gue pake masih punya slot buat bulan November. Lo mau ga?" Tiba tiba Rafa dateng sambil bawa laptop.

"Mau, bentar. Kak, Rafa udah nemu wedding organizer nya."

"Syukur deh. Berapaan?"

"Kalau Lo mau yang kayak gue sih, 120 juta." Jawab Rafa.

"Tema wedding Lo outdoor kan ya?" Tanya gue.

"Iya. Kalau Lo mau yang kek gini aja." Kata Rafa sambil nunjuk salah satu gambar. Gue juga nunjukin gambarnya ke kak Brian.

"Bagus tuh."

"Kak Bri mau acara privat apa gimana?"

"Privat aja deh."

"Oke."

"Tinggal cari baju nya."

"Gampang itu, bunda punya kenalan designer wedding dress. Aku juga udah punya design yang aku pengen. Besok kita pergi buat ketemu sama WO nya sama sekalian ngukur baju." Kata gue. Rafa udah keluar dari kamar gue.

"Oke. Kamu tidur gih, udah malem."

"Nanti aja mau main game dulu."

"Jangan main game Ra, nanti matanya rusak."

"Ahh sekali aja."

"Yaudah jangan lama lama. Jangan sampai begadang lho ya."

"Iya, yaudah aku matiin ya kak."

"Iya. Good night my baby."

"Good night kak, love you hehe."

"Love you too."

•••

TBC

•••

Dahla aku bingung

16/8/2020

Happy Ending || RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang