C for Cough

9 2 0
                                    



Sudah seminggu terakhir aku mengalami gejala batuk yang parah. Mau tak mau harus diperiksakan ke dokter. Semoga saja tidak ada kabar buruk yang kuterima.

"Mulai sekarang di-stop dulu rokoknya ya, Pak," ujar Dokter Rafi sambil menulis resep obat untukku.

"Jadi benar gara-gara kebiasaan merokok saya ya ... padahal setiap hari istri selalu mengomel masalah ini."

"Tak ada kata terlambat selama jantung masih berdetak. Mulai detik ini, hargailah kesehatan diri sendiri dan orang lain."

"Baik, Dok ...," balasku lesu. Sejurus kemudian perhatianku tertuju pada sebuah benda di sudut ruangan. "Wah, patung anatomi yang bagus, Dok. Beli di mana?"

"Oh, itu. Saya buat sendiri."

"Hah? Masa? Saya juga pembuat patung anatomi, lho, tapi tak bisa buat yang sebagus ini."

"Hahaha. Anda berlebihan."

"Benar, Dok. Ini terlihat realistis, tapi aneh," sambungku menyadari sesuatu, "kenapa berisi replika organ-organ bagian dalam yang rusak?"

"Sebagai gambaran saja bagi pasien yang melihatnya, inilah yang terjadi bila tubuh tak dijaga dan dirawat."

"Brilian sekali, Dok. Hmm, sayangnya tak ada paru-paru di sini."

"Tenang saja." Dokter Rafi berhenti menulis lalu tersenyum padaku. "Bagian itu akan segera menyusul."






AlphadeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang