D for Disappear

8 1 0
                                    



Tring!

Bunyi notifikasi ponsel membuatku beranjak dari posisi rebahan. Sebuah order masuk. Memang ada saja penumpang di waktu mendekati tengah malam begini. Tanpa pikir panjang langsung kuterima dan bergegas meluncur ke titik penjemputan.

Di tepi jalan berdiri seorang wanita berambut panjang. Dari pakaiannya aku bisa menduga kalau dia seorang pekerja kantoran yang pulang lembur.

"Mbak Tini, ya?" sapaku ketika menghentikan motor di depannya.

"Iya, Mas. Sini helmnya," ucapnya datar dengan ekspresi dingin.

Aku pun segera memberikan helm tanpa bertanya apa-apa lagi. Sepertinya penumpangku benar-benar lelah dan hanya ingin cepat sampai ke rumah. Begitu pikirku.

Di sepanjang perjalanan tak satu pun dari kami yang berbicara. Memang sudah biasa seperti ini. Karena lalu lintas cukup sepi, hanya butuh lima belas menit untuk sampai tempat tujuan.

"Sudah sampai, Mbak."

Selama beberapa detik aku menunggu jawaban yang tak kunjung terdengar.

"Mbak?" Aku pun menengok ke belakang. "Lho? Hilang? Lagi?!"

Ya, lagi. Sudah lima kali aku mengalami kejadian seperti ini. Penumpang menghilang begitu saja saat sampai di titik tujuan. Bukan hantu yang kukhawatirkan, tetapi keadaan dompetku bila hal ini terus berlanjut.

Eh, tunggu sebentar. Aku baru menyadari sesuatu. Mungkin yang kualami ini bukan fenomena mistis.

Apakah penumpangku lompat dari motor saat menyadari tak ada pantulan diriku di kaca spion?











AlphadeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang