Akhirnya takdir membawaku ke sini. Sebuah tempat perjudian yang jadi bahan perbincangan banyak orang. Jangan bayangkan kasino mewah dengan lampu gemerlap seperti di Las Vegas. Tempat ini hanya berupa bangunan empat lantai biasa bercat putih kusam dengan sebuah lampu yang menerangi pintu masuk.
Lalu apa yang spesial hingga banyak orang tertarik mengadu nasib di sini? Yang utama karena kau tidak harus punya uang banyak untuk bermain. Di sini pun tak ada layanan peminjaman uang. Namun, keuntungan yang didapat bila menang juga tak bisa dibilang sedikit. Pokoknya tempat paling cocok bagi orang miskin yang banyak hutang sepertiku.
"Sayang sekali, Tuan Jaya, Anda kalah di putaran terakhir. Apa yang bisa Anda tawarkan?"
Huh ... awal yang buruk.
Keesokan harinya aku kembali. Kupaksakan diri walau tubuh terasa sangat lelah. Pokoknya aku harus menang hari ini!
"Sayang sekali, Tuan Jaya, Anda kalah di putaran terakhir. Apa yang bisa Anda tawarkan?"
Belum ... masih belum. Aku masih punya kesempatan. Aku pun kembali ke tempat yang sama walaupun harus berjalan tertatih-tatih menggunakan tongkat. Akan kugunakan kesempatan terakhir ini.
"Sayang sekali, Tuan Jaya, Anda kalah di putaran terakhir. Apa yang bisa Anda tawarkan?"
"Cuma tinggal ini, ambil saja," jawabku sambil menunjuk dada sebelah kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alphadeath
HorrorTerinspirasi dari film "ABC's of Death", Alphadeath adalah antologi berisi dua puluh enam cerita mini dan creepypasta dengan judul yang dibuat dan disusun sesuai dengan urutan abjad.