L for LDR

5 1 0
                                    



Entah sudah berapa pesan yang kukirim sejak sebelum keberangkatan. Perhatian sederhana seperti menanyakan kabar sudah kuberikan, segala bahan obrolan yang terpikirkan sudah kuajukan, lelucon tak lucu yang kuharap bisa membuatmu tersenyum pun sudah kusampaikan.

Namun, tak satu pun dari itu semua yang bisa menggerakkan jarimu untuk sekadar membalas pesanku. Yah ... mungkin kamu sudah jenuh dengan hubungan kita yang hanya terhubung oleh rangkaian huruf di sebuah layar kecil, tetapi apakah ikatan yang sudah terjalin cukup lama ini harus putus hanya karena satu kata, "bosan"?

Padahal aku juga sedang berusaha mewujudkan hal yang paling diimpikan pasangan seperti kita. Ya, bertatap muka tanpa perantara apa pun. Kenapa kamu tidak bersabar menungguku hingga bisa sampai di sana, agar kita bisa melepas rindu yang telah menumpuk lama?

Oh, ya Tuhan ... bodohnya aku. Ternyata mode pesawat di ponselku belum dimatikan. Pantas saja sejak tadi tak ada satu pun notifikasi yang muncul. Hahaha ....

Sayangnya keadaan di sini sangat berantakan. Aku bahkan tak tahu potongan tanganku terlempar ke mana. Ini saja masih lebih baik daripada penumpang di sampingku yang tubuhnya terbelah dua.












AlphadeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang