W for Warning

6 1 0
                                    



Tangan kurusnya terkulai lemah di hadapanku, pipi yang dulu berisi kini berganti dengan cekungan gelap, tawa riangnya berubah menjadi napas berat yang terputus-putus.

Entah apa yang terjadi pada Robby. Seminggu yang lalu ia terlihat masih sehat saat berkumpul bersama teman yang lain, hingga aku mendengar ia jatuh sakit. Awalnya kukira ia menggunakan obat terlarang, karena kawanku yang satu ini selalu ingin tahu dan mencoba hal apa pun. Namun, dokter yang menanganinya juga belum bisa menyimpulkan penyebab pasti sakitnya Robby.

"Rob, apa yang sebenarnya terjadi padamu? Kenapa kau bisa jadi begini?"

"Kalau kuceritakan pun percuma, kau tidak akan percaya. Sama seperti para dokter itu."

"Jadi kau tahu apa penyebab penyakitmu ini? Coba ceritakan padaku!"

"Sudahlah, kau akan segera tahu. Tampaknya hidupku tak akan lama lagi. Denny, sebagai sahabat terbaikku, ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu."

"Hah? Jangan bicara yang tidak-tidak, kau pasti akan sem—“

Ucapanku terhenti oleh sebuah benda yang dikeluarkan Robby dari balik selimut. Sebuah buku tua.

"Tolong, simpan buku ini untukku."

"Tapi untuk apa? Kenapa harus aku?"

"Jangan bertanya lagi. Oh, iya, ada satu hal penting. Jangan buka dan baca tulisan di halaman keempat. Kuperingatkan, jangan pernah!"

"Kau semakin membuatku bingung." Dengan sedikit terpaksa kuterima buku tersebut. Rasa penasaran menggelitik seketika itu juga. Aku membalikkan badan, lalu membuka bukunya. Banyak tulisan dan gambar yang tak kumengerti, sampai aku berhenti di halaman yang dimaksud. Halaman terlarang itu.

Tanpa sadar aku membaca tulisan di sana dengan sangat pelan. Seketika itu juga lampu ruangan berkedip-kedip dan angin dingin berembus menusuk tulang. Saat kulihat Robby, tampak asap hitam keluar dari tubuhnya, dan secara ajaib, rupa Robby kembali memulih seperti saat masih sehat.

"Hahaha! Terima kasih, Den. Akhirnya kutukan buku itu terangkat dari tubuhku. Aku tahu psikologi terbalik akan berhasil padamu."

"Ma-maksudmu?"

"Tak apa, sebelumnya aku juga sama sepertimu."




































AlphadeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang