K for Kebab

6 1 0
                                    



Aku sangat suka makan di restoran ini. Walaupun hanya menyajikan olahan daging, tetapi mereka pandai menyulap bahan ini menjadi berbagai jenis hidangan yang menggugah selera. Tak kurang dari dua puluh menu yang ditawarkan. Semuanya sudah kucoba dan tak ada yang mengecewakan. Namun, ada satu menu yang selalu membuatku penasaran.

Ya, kebab. Aku sangat suka makanan berbahan dasar daging, termasuk makanan khas timur tengah ini, tetapi entah mengapa aku merasakan sesuatu yang berbeda. Sensasi rasa yang tak kutemukan pada menu lain di restoran ini.

Sudah kuputuskan. Aku akan menyelidikinya sendiri. Kebetulan hari ini restoran cukup ramai. Para pelayan sibuk mengantarkan pesanan. Dengan begitu mereka tak akan menyadari ada seseorang yang menyelinap ke dapur.

"Hey, Tuan, tolong kembali ke meja Anda!"

Sial, aku ketahuan, tetapi pintu dapur sudah di depan mata. Tak mau usahaku berakhir sia-sia tanpa hasil, aku terus lari menerobos "markas" mereka. Sesampainya di sana, aku tercekat melihat potongan tubuh berwarna merah muda tergeletak di atas meja.

"Jadi ini yang kalian gunakan untuk membuat kebab?! Pantas saja teksturnya terasa lebih berlemak!" ungkapku yang jijik dan kesal karena merasa sudah ditipu.

"Ma-maaf, Tuan, tolong jangan marah. Kami terpaksa menggunakan daging babi karena sekarang cukup sulit mendapatkan daging manusia."












AlphadeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang