Abraham Saddam Erlando, berdiri disana memandang Amanda dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Lah kalian sudah saling kenal?" tanya Om Alviyan.
Amanda terdiam masih terkejut menatap pria sombong yang menabrak mobilnya itu ada didepannya.
Saddam berjalan mendekat dan mencium kedua tangan orang tuanya. Lalu menoleh kearah Amanda.
"Engga kenal... " jawab Saddam santai.
Loh?
Hah?
Gue gasalah denger nih?
Ga kenal?
Tuh kenalan dulu sama bemper mobil gue yang ringsek!
Jelas-jelas Amanda sangat mengingat wajah pria yang menabrak mobilnya itu, walaupun pencahayaan malam itu remang-remang, tapi Amanda sangat mengingat wajahnya, hanya gaya rambutnya yang berbeda karena malam itu ia agak berantakan.
"Tapi kayaknya Amanda kenal sama kamu?" kata Tante Aulia bingung.
"Amanda?" kata tanya Saddam bingung.
"Oh.... " raut bingung mamanya berubah ceria saat menatap Amanda. "Kenalin sayang, ini Dokter Amanda Clarissa, dia dokter spesialis jantung yang sekarang jadi dokter pribadi Papa, gantiin Om Frans." kata Mama nya.
"Hm." sahutnya singkat.
Amanda masih terdiam, mencerna didalam otaknya. Apa yang harus dia lakukan,
"Dan Amanda, kenalin ini anak tante, Abraham..... "
"Saddam.. " koreksi Saddam yang tiba-tiba duduk disebelahnya.
Tuh kan! ni orang ribetnya aja masih sama! Fix gue ga salah orang.
Heh btw.... Ni orang, udah tau gue kesel malah makin deket-deket. Ngajak perang!
"Namanya Abraham Saddam Erlando, panggilannya Saddam. Tante sama Om udah biasa manggil dengan nama depannya hehe, jadi maklumin ya." kata Tante Aulia tersenyum.
Om Alviyan juga ikut tersenyum sambil menatap putra nya penuh arti.
Mereka melanjutkan makan malamnya. Saddam pun ikut melanjutkan kegiatan makan malam mereka dalam diam.
Amanda merinding duduk disebelah Saddam, terdapat hawa dingin yang membuat bulu kuduk Amanda berdiri.
"Ni orang apa setan yak.... merinding banget gue.." batin Amanda bergidik.
"Saddam, kok diam saja.... dokter Amanda ini nanti akan datang kesini tiap hari untuk menolong Papa. Mama gamau kamu bersikap dingin sama Amanda." oceh Mamanya.
"Hm.." jawab Saddam singkat.
Om Alviyan terkekeh pelan. "Begitulah Manda, bentukan anak kami... mohon di maklum." kata Om Alviyan.
Amanda menahan tawanya berhasil tersenyum sambil mengangguk. "Iya Om, gapapa. Mohon maaf om, tante, ehm.. " Amanda melirik Saddam, bingung memanggilnya dengan sebutan apa.
Dah lah santai, dia juga ga bakal ngerespon gue.
"Amanda pamit pulang dulu, kalau ada apa-apa Om sm Tante bisa menghubungi saya langsung. Tadi saya udah tukeran nomor hp sama Tante Aulia, nanti saya akan segera kesini... " kata Amanda sopan dan ramah.
"Yah, padahal Tante masih mau ngobrol sama kamu... " kata Tante Aulia.
Amanda tersenyum. "Besok Amanda kesini lagi tante buat bawain obat untuk Om Alviyan... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Romance⚠Cerita mengandung ke uwu-an yang maksimal. (16+) Hati-hati diabetes! (Watch out typo alert) Amanda Clarissa Hernandez adalah seorang dokter bedah muda cantik yang harus berurusan menghadapi seorang Abraham Saddam Erlando, CEO tampan namun memiliki...