07

2.4K 121 48
                                    

Amanda terkejut dan memandang Saddam yang masih menatap Sania tajam.

Tunangan?

Pacaran aja gak pernah, jaenudin

Lu main asal ngajak anak orang tunangan!

"Gak mungkin, gak mungkin wanita ini jadi tunangan kamu!" pekik Sania seperti menatap tak oercaya.

"Kenapa enggak mungkin? Aku mencintai Amanda, bukan kamu." kata Saddam dingin membuat Sania menggeram marah dan membalikkan badannya kesal menuju ke pintu keluar.

"Sania..... " panggil Amanda hendak mengejarnya, namun Saddam menahan tangan Amanda.

Amanda menatap Saddam. "Ada apa sebenarnya sama Pak Saddam?" tanya Amanda sebal dan bingung.

"Kenapa sama saya?" tanya Saddam.

"Pak Saddam pikun apa gimana sih? Kenapa Pak Saddam tadi ngaku-ngaku saya tunangan bapak?" tanya Amanda.

"Karena saya mau. " jawab Saddam singkat, ia membuka dasi dan kancing jasnya yang terasa menyesakkan.

"Jangan bercanda, saya gamau." kata Amanda kekeh.

"Apa wajah saya terlihat seperti bercanda?" tanya Saddam serius.

"Pokoknya saya gak mau, titik gak pake koma." Amanda menghela napas kasar.

"Gausak pake titik dan koma, nanti kamu juga mau sama saya."

Ini pak Saddam lagi pantun apa gimana sih.... etdeh.

"Gak."

"Iya.. "

"Gak."

"Gak..... "

Eh... Amanda menoleh dengan senyum penuh kemenangan.

"Gak ragu-ragu." imbuh Saddam membuat Amanda kembali menekuk wajahnya.

"Jadi apa sekarang mama punya calon menantu?" suara Tante Aulia membuat Amanda terkejut hingga salah tingkah.

"Eh... Tante, Om.. " sapa Amanda.

"Kenalin, Amanda calon tunangan Saddam, Ma, Pa." kata Saddam singkat.

Orang gila.

"Uhuk uhuk uhuk..." Amanda terbatuk karena tenggorokannya terasa kering.

Anjir, deket sama Pak Saddam bikin gue jadi penyakitan.

Saddam meliriknya sekilas sebelum berlalu menaiki tangga ke lantai atas.

Dasarrrrr akhlaq-less!

"Tante, Om jangan didengerin, Saddam kalo bercanda suka begitu ya hehehe.. " kata Amanda tertawa kikuk.

"Tante malah berharapnya beneran sih.. "

Amanda melongo.

Om Avriyan dan Tante Aulia tertawa.

Sumpah muka gue pasti jokes abis.

"Mama jangan begitu, kasihan Amanda sampe bengong gitu." kata Om Avriyan sambil duduk di sofa.

"Abis mama baru pertama kali lihat ada yang berani nolak dan ngomelin seorang Abraham kayak tadi, biasanya yang dateng pasti nangis-nangis dengan sikapnya yang dingin itu.. " kata Tante Aulia sambil tertawa dan ikut duduk di sofa.

Amanda menggaruk tenguknya yang sama sekali tidak gatal.

"Amanda engga bermaksud ngomelin Pak Saddam sebenernya tante.... " jelas Amanda tidak enak.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang