"Sebenarnya Yeon Seok-----"
Tin !!! Tin !!!
Sorotan lampu mobil dan suara klakson cukup membuat mereka terkejut. Taehyung tidak asing dengan mobil sedan itu, namun ia tidak bisa melihat nomor polisi dengan jelas karena cahaya lampunya yang membuatnya silau.
Lama-lama sorotan lampu itu padam. Seseorang berjas hitam turun dari mobil diikuti seorang pria bersweater cokelat dari belakang.
"Taehyung, sudah lama tidak bertemu."
Taehyung terdiam sejenak memandangi wajah Seo Joon dan Jimin dengan tatapan terkejut. Rasanya seperti polisi yang tidak sengaja langsung bertemu dengan buronannya.
Seo Joon langsung memeluk Taehyung dengan erat. Sementara Taehyung, terdiam mematung dan melihat Jimin yang sedang menundukan kepalanya karena merasa bersalah.
"Appa sangat mengkhawatirkanmu," ucap Seo Joon.
Seo Joon melepas pelukannya dan menatap wajah Taehyung, "Kenapa kamu menghilang begitu saja?"
Taehyung mengepalkan kedua tangannya dan menundukan kepalanya. Untuk pertama kalinya ia merasakan pelukan hangat dari ayahnya sendiri bahkan ayahnya mengkhawatirkan dirinya sendiri.
"Kamu baik-baik saja bukan?" Seo Joon memeluk Taehyung untuk kedua kalinya sambil menepuk pundak anaknya dengan pelan.
Mata Taehyung yang sudah berkaca-kaca itu langsung pecah seketika, ia membalas pelukan ayahnya dengan erat dan menangis.
Jimin dan Jennie yang ada disana hanya menunjukan senyuman haru. Meskipun Jennie terkejut sekaligus bingung mengenai Seo Joon dalah ayahnya Taehyung. Namun, pasti berat bagi Taehyung yang selama ini merindukan sosok ayahnya.
Seo Joon menghapus air mata Taehyung dan tersenyum, "Kau baru saja pulih, bagaimana kalau kita masuk ke dalam rumahmu?"
Taehyung menganggukan kepalanya sambil menyeka air matanya. Seo Joon langsung merangkul anaknya dan masuk ke dalam rumah diikuti Jennie dan Jimin dibelakangnya.
Ayah dan anak itu duduk disofa sementara Jennie dan Jimin menyiapkan minuman dan sedikit cemilan untuk mereka. Taehyung terus menundukan kepalanya, ia sedih sekaligus senang bahkan ia merasa sangat bersalah juga.
"Khmmm---" Seo Joon membersihkan tenggorokannya, "Kau kenapa tidak bilang kepada appa kalau kamu sakit?"
"Aku hanya kaget kalau selama ini, bosku sendiri adalah ayahku. Aku hanya butuh waktu untuk mencerna semuanya."
"Tapi kau harus lihat keadaan. Untungnya ada Jennie, coba saja kalau kau pingsan disana sendirian."
Mata Taehyung dan Jennie saling bertemu satu sama lain. Jennie tersenyum tipis, ia tidak tahu harus berkata apa disituasi seperti ini.
"Kau tahu aku pingsan dari mana?" tanya Taehyung.
"Kami menemukan di CCTV dekat Sungai Hann kalau kamu jatuh pingsan. Appa langsung mencari rumah sakit dimana kamu berada tapi tidak ketemu," jawab Seo Joon.
Taehyung menganggukan kepalanya dengan pelan, "Maafkan aku sudah membuatmu khawatir."
Seo Joon mengelus kepala anaknya dengan lembut, "Kau tahu, betapa sakit hatinya eommamu saat kau tiba-tiba menghilang begitu saja. Kami semua sangat menyanyangimu Taehyung, jadi tolong pikirkan orang-orang yang menyayangimu. Mungkin kau tidak tahu karena mereka tidak menunjukan rasa sayangnya padamu, tapi mereka adalah orang yang sangat berharga untukmu."
Air mata Taehyung langsung mengalir dipipi dan menangis sejadi-jadinya. Seo Joon langsung menarik tubuh Taehyung ke dalam dekapannya. Momen mengharukan itu langsung diabadikan oleh Jimin lewat kamera ponsel Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now, We Are Dating || Taennie🥂
Fanfic[5]"Aku akan membuat pernyataan bahwa kalian sedang berkencan!" Mendengar hal itu jelas Taehyung dan Jennie terkejut bukan main, pasalnya mereka tidak berhubungan sama sekali dan hanya sebatas senior dan junior di agensinya. Kira-kira bagaimana ya k...