26#

2.3K 115 13
                                    

"Eng-nggak, kamu aja, ak-aku aku pindah aja" 'deg deg deg' detak jantung yang semakin kencang dapat terdengar oleh keduanya

Reya hendak beranjak dari pangkuan Alex namun apa daya tangan kekar Alex melilit perutnya

"Katanya kamu mau nyetir, ya udah jalan aja" Alex dengan gampangnya berbicara ngawur

"Lex, kamu itu ya, kalo kita kecelakaan gimana?" Saat ini Reya sudah tenang beradaptasi dengan situasi itu bagus

"Gak akan, aku janji" dengan suara lembutnya kepala Alex menukik kepala belakang Reya "Rey, ayo kita nikah"

Reya yang fokus menyetir karena posisinya yang menstrim tidak dapat mendengar dengan jelas ucapan Alex yang lembut kek bubur

"Hm? Kamu tadi bilang apa?" Reya

"Ayo kita nikah sayang 'cup' " dengan suara basnya namun lembut, dan kecupan singkat di daun telinganya, Alex berhasil mengagetkan Reya, hingga Reya akan banting stir saking kagetnya

"Alex, ih kok ngagetin aku sih" Reya yang masih maraton jantung karena hampir kecelakaan dan terutama ucapan Alex yang bagaikan hujan di padang pasir serta kecupan Alex yang membuat Reya merinding

Sedangkan Alex sang pelaku utama yang sama syok nya dengan Reya hanya dapat mengeluarkan senjata nya yaitu senyum tak bersalah

"Aku serius Reya Virjiamarta, Alvaro" dengan ekspresi seriusnya Alex mencium pucuk kepala Reya

Reya yang hanya dapat melihat dari kaca sepion dikarenakan dirinya sedang menyetir "ya aku tahu, tapi aku tidak bisa menjawab sekarang"

"Kenapa?" Dengan bodohnya Alex menjawab kenapa?

"Katanya seorang  Alex Grahamerd Alvaro punya IQ yang tinggi? Cerdas? Mana?" Mendengar sindiran Reya, Alex merasa bingung akan dirinya, apanya yang salah? Mungkin itu yang dipikirkannya

Reya yang melihat dari kaca sepion berdecak sebal "kamu tau gak kita itu lagi dalam situasi apa? Kamu lagi terluka tahu, harus cepet-cepet diobatin ih" dengan wajah cemberutnya Reya semakin mempercepat laju mobilnya, itu membuat Alex kaget hampir kejang-kejang (ga deng canda)

"Rey-" suara Alex terhenti dengan berhentinya mobil yang mereka naiki

"Dan aku mau kamu belajar dulu, belajar untuk menenangkan emosimu, aku tau memang sifatmu seperti itu, tapi aku mau kamu untuk belajar menghargai nyawa, entah nyawa orang lain maupun dirimu sendiri, aku mau kamu belajar mencintai dirimu sendiri" Reya yang berucap tidak berani untuk menengok kebelakang Reya hanya menghadap lurus kedepan hingga tak terasa air mata Reya keluar

Alex yang melihat ketulusan Reya hanya dapat memeluk Reya " baiklah, aku akan berusaha, temani aku dan janji jangan pernah lepaskan aku, aku mohon" sambil mengeratkan pelukannya

"Aku janji" Reya dengan senyum lembutnya

"Habis itu kita harus nikah ya!!!!" Bisik Alex dengan mata elangnya serius

"Ya, kita menikah" Reya
______________________

Gedung perusahaan Alvaro, gedung yang berdiri tegak salah satu gedung tertinggi

Di sebuah ruangan "akh.........le-lepaskan aku, a-aku-aku mohon" dengan suara kesaktiannya seorang wanita se*si menggeliat memeluk kaki seorang pria yang kini dengan tampang bengisnya sedang melihat datar wanita itu

Wanita itu berjuang mati-matian untuk hidupnya karena dia memiliki nyali kecil matipun dia takut

Lelaki itu menendang tubuh montok wanita itu sampai menabrak tembok "u-ukh....ku ku mohon tuan, sa-saya akan akan memberikan tu-tubuh saya ta-tapi kumohon ja-jangan bu-nuh saya" wanita itu dengan tubuhnya yang se*si terdapat noda darah dalam tubuhnya yang membuat wanita itu semakin menggoda bagi pria dihadapannya untuk menyiksanya



















Em, aku ga tau mau ketik apaan

Cuma mau tanya kira-kira siapa sih pria yang nendang wanita tadi? Kok Cemen banget

........: Kak
Me : emmm itu anu

See you

psychopathic boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang