Mr. Kepo

150 27 30
                                    

“Semesta lebih dulu mengikat hidupku dengan luka. Untuk menemukan sebuah harsa, hanya perlu terlepas dari belenggu yang membuat hati mati rasa”.
-Alice Mika Jovanka
⛅⛅⛅

Terik matahari sudah hadir menemani langkah Alice pagi ini. Wanita cantik itu sudah rapi dengan balutan dress hitam tanpa lengan. Ia memutuskan untuk pergi ke salah satu tempat indah di Jakarta Barat.

Alice bergegas naik ke dalam mobilnya. Berulang kali wanita itu melihat polesan make up di wajahnya. Ia tidak mau terlihat berlebihan. Karena, ia hanya akan pergi untuk memenuhi kebutuhannya sebagai seorang selebgram.

Alice mulai menjalankan mobilnya perlahan sebelum benar-benar ke luar dari gerbang. Telinganya dibuat bising oleh suara anjing berbulu abu-abu milik Randi.

Alice berhenti di depan gerbang rumah Randi, ia segera turun dari mobilnya. “Randi ...!”

Randi ke luar rumah sambil merapikan jas hitam yang melekat di tubuhnya. Ia tidak menghiraukan teriakkan Alice di gerbang rumahnya.

Alice memutar bola mata malas. Tetangga baru yang sangat menyebalkan itu rupanya tuli. “Eh, Randi! Kasih makan si Grey. Berisik!” cecar Alice.

Randi yang baru sadar dengan kedatangan Alice, ia segera mendekat ke arah gerbang. Matanya menatap intens penampilan Alice yang sudah menyambutnya pagi-pagi. “Eh, Princess.”

“Lo selain nyebelin, tuli, ya?” Alice tidak tahu lagi dengan isi kepala pria di hadapannya itu.

“Sengaja gak denger. Lo mau ke mana?” tanya Randi.

“Kepo.” Dengan cepat Alice membalikkan tubuhnya dan kembali masuk ke dalam mobil.

Melihat kepergian Alice, Randi berinisiatif untuk mengikuti wanita itu. Ia segera masuk ke dalam mobilnya dan dengan lihainya mengikuti Alice di belakang.

Saat sedang fokus mengikuti Alice, ponsel Randi tiba-tiba berdering. Ia segera mengangkat panggilan penting itu.

“Ada apa?” tanya Randi to the point.

Suara di seberang segera menyahut, “Maaf, Pak. Saya hanya memberi tahu jika sesudah makan siang nanti ada meeting. Saya harap Bapak ke kantor.”

“Terima kasih infonya. Setelah makan siang saya segera ke kantor.”

Randi langsung memutuskan sambungan telefon sepihak. Ia kembali fokus mengikuti mobil Alice yang masih di depannya.

❤❤❤

Alice POV

Aku memberhentikan mobil di sebuah parkiran luas dengan rumah kuno yang terlihat masih terawat. Aku berada di sebuah tempat yang terkenal di Jakarta Barat.

Different [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang