Sudah Terjadi

182 18 44
                                    


Seseorang  yang menyebalkan, bisa menjadi pemberi kenangan yang paling dalam”.
🍂🍂🍂

Dua hari sudah cukup untuk Alice menyiapkan artisnya untuk bekerja sama dengan Arga Entertainment. Ia disibukkan dengan casting yang perlu diulang beberapa kali. Berkat kerja sama yang baik dan profesional, semua persiapan sudah selesai.

Alice tidak bisa santai dan sekadar pergi jalan-jalan. Pagi ini, ia sudah bersiap untuk pergi ke salah satu kafe yang sangat instagramable di Jakarta Barat. Tuttonero Coffe and Eat.

Alice menambahkan polesan make up di wajahnya. Wajah cantik itu semakin terlihat sempurna dengan polesan yang tidak berlebihan. Alice datang dengan Rey.

“Gue emang sahabat terbaik lo, kan?” tanya Rey seraya menaik turunkan alisnya.

Alice terkekeh dan menggelengkan kepala singkat. “Lo terbaik buat gue, Rey. Tetep jadi sahabat terbaik yang ada saat susah dan senang, ya?” pintanya.

Rey mengangguk. “Udah cepetan gue fotoin. Biar lo gak minta fotoin tetangga baru yang namanya Randi itu,” tutur Rey.

“Haha .... Tapi, dia ada bakat juga lo, Rey,” sanggah Alice.

“Apa?” beo Rey.

“Gangguin gue,” cetus Alice dan tertawa kecil membayangkan kejailan Randi.

Rey memutar bola matanya malas. Alice selalu curhat tentang kekesalannya diganggu oleh Randi, tapi wanita itu pun bisa tertawa membicarakan Randi. “Awas lo suka sama dia. Gak gue kasih restu,” cetusnya.

“Gue fokus karir. Gak akan jatuh cinta, Rey,” balas Alice, “udah foto gue aja keburu siang. Lo mau jalan-jalan dulu, kan?”

“Oke.” Rey segera bersiap dengan kamera kecil di tangannya. Ia sengaja izin ke kantor hari ini untuk menemani Alice.

Alice sudah siap berpose dengan memegang produk kecantikan yang ia promosikan. Menjadi seorang selebgram yang cukup terkenal, tidak heran jika banyak endorse untuk Alice.

Tanpa Alice dan Rey sadari, seseorang sedang memperhatikan mereka dari meja yang tidak jauh. Wanita dengan pakaian cukup terbuka dan memperlihatkan tubuh sexy-nya. “Lo bisa berpose cantik sekarang. Gak lama lagi, karir lo akan hancur,” desis wanita itu seraya menyeringai.

❤❤❤

Weekend minggu ini terasa sangat membosankan bagi Randi. Pria itu hanya duduk di tepian kolam renang miliknya dan menatap kosong ke arah kolam.

“Bosen banget gue. Mana si Grey kerjaannya tidur,” gerutunya sendiri.

Tidak sengaja terlintas dalam pikiran Randi. Ia menarik bibirnya membentuk sebuah senyum. Ia segera bangkit dari duduknya dan bergegas kembali mengenakan pakaiannya.

Setelah keluar dari rumah, ia hanya berjalan santai dengan mengenakan sendal jepit rumah. Handuk kecil berwarna biru yang menempel di bahunya. Hanya dengan mengenakan kolor dan kaos berwarna hitam, langkah Randi terhenti di depan gerbang rumah Alice.

Randi terus menekan bel yang terletak di dinding gerbang, sampai seorang satpam datang. “Pak, saya keburu panas, nih,” gerutunya.

Different [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang