Saat hidupmu berada di ujung tanduk segala cara bisa kau lakukan untuk bertahan hidup.
Itulah kalimat yang sesuai dengan keadaan Hyunjin sekarang ini saat mencoba menaiki tebing yang lebih tinggi darinya alhasil dia terjatuh bahkan terpuruk sampai ke dasar jurang.
"Ingin kubantu?"
"Apa yang bisa kau bantu?" Ujar Hyunjin mulai penasaran
"Tapi sebelumnya kau harus mengikuti Syarat ku"
"Baiklah apa ?" Jawab Hyunjin yang mulai tidak sabar
"Kau tidak boleh mengetahui syaratku tapi harus mengikutinya saat kuberitahu" sebutnya dengan santai
"APA APAAN KAU DASAR ORANG GILA" ujar Hyunjin yang langsung mematikan sambungan itu"Memang aku menginginkan posisi nya tapi aku juga belum sesinting itu mengikuti perkataan orang asing" pikir Hyunjin di benaknya
Hyunjin mulai mengumpulkan keberaniannya setelah berada di ruangan rapat selama 30 menit ia kemudian berdiri untuk beranjak dari sana.
Taehyung yang sedang berada di dalm mobilnya hanya terdiam tidak mengeluarkan sepatah kata pun ia hanya menatap layar ponselnya sedari tadi.
"Apa Hyunjin baik baik saja kurasa kedua orang tuanya juga mendidiknya dengan keras" benak Taehyung yang mulai mengkhawatirkan Hyunjin
Sementara itu Hyunjin tiba di kediamannya dengan takut jika bertemu kedua orang tuanya.
Ia mulai masuk ke dalam rumah dengan sekretaris di belakangnya
"Sialan"satu umpatan yang keluar darinya saat melihat Ayahnya sedang berada di ruang makan
"Hyunjin bagaimana rapatnya ?" Ujar nya dengan suara tegas
"Hmm itu a.. aku"ucap Hyunjin yang mulai tergagap karena sudah takut dari awal
"APA YANG KAU LAKUKAN!, JAWAB PERTANYAAN KU DENGAN BENAR" bentak Minho yg sepertinya sudah tau ada yang salah
"Nilai saham kita dikurangi dan dana diberikan batasan"Plakk
Sebuah tamparan mendarat di pipi Hyunjin sesaat menyelesaikan kalimatnya
"Dasar anak tidak berguna mengurus perusahaan saja kau tidak bisa nilai mu juga sangat buruk apa yang bisa ku banggakan dari mu, kau hanya menghabiskan uangku saja tidak berguna kau aku besarkan" ujarnya yang membuat Hyunjin terdiam"Aku harap anak ku adalah Taehyung"
Gumam minho saat meninggalkan HyunjinHyunjin menghampiri sekretarisnya yang terdiam sedari tadi dan merebut kunci mobil di tangannya,ia berjalan menuju garasi dan mengendarai mobil nya.
Hyunjin memberhentikan mobilnya di tepi jalan
"Dasar Taehyung brengsek memangnya siapa dia selalu dibandingkan denganku"Hyunjin kesal karena Ayahnya selalu membandingkan dirinya pada Taehyung padahal jika Hyunjin hanya dimarahi saja dia pasti menerimanya.
Hyujin kemudian mengambil ponsel di sakunya untuk menghubungi orang yang tadi ingin membantunya lalu menerima syaratnya apa pun itu karena ia tidak lagi ingin dipandang remeh oleh kedua orang tuanya.
"kau menghubungiku kembali"ujar orang itu dengan nada meledek
"aku akan menerima syaratmu apa pun itu cepat bantu aku untuk menyingkirkannya" jawab Hyunjin dengan emosi
"Haha sabar jika kau ingin melawan orang yang lebih hebat darimu gunakan otak jangan emosi" ucapnya kepada Hyunjin
"Sialan" gumam HyunjinOrang itu melanjutkan pembicaraanya dengan Hyunjin
"Kau tahu apa kelemahan keluarga Hyunbin ?" Tanya nya kepada Hyunjin
"Mana kutau itu bukan keluargaku" jawab Hyunjin dengan santai
"Hal itu saja kau tidak tahu padahal itu sebuah rahasia umum" ujar orang itu dan tidak dibalas oleh Hyunjin karena malas"Kau kira kenapa Taehyung tidak mempunyai ibu sejak dia lahir?"
Ucapnya yang membuat Hyunjin tidak bisa menjawab karena itu adalah rumor yang dilarang untuk di bahas di perusahaan.
Aku sambung besok yaa
Follow sama vote ceritaku
Bye bye :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Affection ✓ [END]
FanfictionI think we dreaming because there's nothing good happen in our life so we hope that someday like a dream everything could be happen. But the end it still keep be dream . . . Hasil dari dirumah aja yang sudah terlalu lama :) Highest Rank: #2 : ment...