Saat terhanyut dalam pikirannya Hyunbin mulai menyadari bunyi bising yang berada di dalam ruang operasi kini mulai perlahan menghilang sampai ia merasa keadaan di dalam sana mulai tenang.
Sedangkan sunghoon sudah pergi sejak tadi karena mendapat panggilan untuk membereskan masalah karena bawahannya ada yang berulah
Hyunbin beranjak dari kursi ruang tunggu ketika melihat seorang dokter yang berpenampilan cukup kacau karena terkena percikan darah pada jas khas nya yang berwarna putih
Dokter itu bisa dibilang tua karena dia adalah dokter senior di rumah sakit ini, Hyunbin berdiri berhadapan dengan dokter tersebut tanda ia siap untuk mendengar keadaan anaknya sekarang
Ia melepaskan sarung tangannya untuk menjabat tangan Hyunbin bisa diliihat bahwa dokter ini mencoba mencari muka di depannya
dengan segala basa basi yang busuk"Perkenalkan nama saya park jaeho direktur rumah sakit ini pak Hyunbin" katanya pada Hyunbin
Dia sangat memuakkan tidak bisakah si tua bangka ini melihat situasi saat sekarang aku bahkan tidak peduli siapa dia , batin Hyunbin tanpa membalas jabatan tangan jaeho
Ia mengalihkan pandangannya pada dokter di sebelah jaeho hyunbin seperti mengenali wajahnya. Yaa memang benar ia sangat sering melihat Jonhyuk berada di kediamannya apalagi saat ia akan meninggalkan rumah setelah memukuli Taehyung
"Jonhyuk bagaiman keadaan Taehyung sekarang ?" Tanya Hyunbin beralih meninggalkan jaeho yang sekarang berada di hadapan nya mengrisutkan jabatan tangan yang tidak dihiraukan oleh hyunbin dengan kaku
Jonhyuk sudah mengira ini akan terjadi karena ia hampir mengenali sifat Hyunbin yang kasar dan tidak sabaran setelah sangat lama ia selalu mendengarkan cerita cerita Taehyung yang di ajaknya berbicara agar bisa mengalihkan konsentrasinya , sedikit demi sedikit ia seperti mengetahui gambaran orang macam apa Hyunbin itu saat merawat luka luka yang merupakan jadwal pasti didapat Taehyung
"Dia sekarang sudah baik baik saja tapi keadaan nya masih sangat lemah karena Taehyung masih kekurangan banyak darah jadi ia harus di rawat sekitar 1 Minggu" jawab Jonhyuk langsung tanpa basa basi
Mendengar itu hyunbin tidak bereaksi sama sekali tapi dari raut wajahnya sudah terukir jelas ia merasa sangat lega
"Oke, bawakan ke ruanggan VVIP aku akan tiba di sana sebentar lagi " kata hyunbin mulai meninggalkan jaeho yang masih berdiri dengan canggung di hadapan nya
Jonhyuk membungkuk kan badannya "baik pak" lalu melihat kepergian hyunbin
Ia yakin bahwa hyunbin sekarang sudah mulai menyayangi taehyung seperti anaknya sendiri terdengar dari nada bicaranya sangat khawatir dan berharap untuk taehyung baik baik saja.
Memang jika sesuatu yang sudah biasa dimiliki akan pergi kau baru sadar berbuat salah dan mencoba menebus kesalahanmu karena tidak pernah menyadarinya selama ini.
Hyunbin pergi untuk menukar bajunya yang seperti baru saja membunuh orang itu. Ia tidak bisa fokus terhadap dirinya sama sekali sddari tadi karena kondisi taehyung masih belum membuatnya tenang
Rasanya hari ini adalah malam terpanjang di hidup hyunbin ia terjaga sepanjang hari dengan melewati masalah masalah yang bisa dikatakan tepatnya bermula karena dia
Tidak sadar saat ini sudah jam 4 pagi ternyata ia sudah berada di depan ruang tunggu itu selama 2 jam hyunbin bahkan tidak merasakan apapun selama 2 jam ia duduk di ruang tunggu itu.
Hyunbin berjalan menuju toilet rumah sakit itu untuk membasuh wajahnya
"Haaa..." akhirnya ia bisa menghela napas di hari mengerikan ini saat semuanya berakhir
Hyunbin memandang pantulan dirinya di kaca apakah ia benar benar seorang ayah yang seburuk itu di mata taehyung hingga ia ingin sekali mengakhiri hidupnya saat melihatku. Apa yang kutanamkan pada taehyung selama ini apakah hanya rasa takut padaku ? Sepertinya benar aku tidak pernah mengajarkannya cara bersosialisasi, berteman dan aku menyuruhnya untuk dewasa di saat usia dimana ia membutuhkan bimbingan, bukan hanya pelajaran yang terus menerus di masukkan di otaknya. Dasar bodoh ucap hyunbin merutuki dirinya
bahkan jika di tanya teman sekelas nya sekarang pasti banyak yang mengatakan mereka berteman tapi itu hanya anggapan mereka karena taehyung susah untuk tidak menilai kemampuan orang lain dan akan memandang mereka seperti musuh baginya tidak sebagai teman
Hyunbin merogoh sakunya untuk memanggil pelayan nya dirumah mengantarkan beberapa helai baju karena ia menyurutkan keinginanya untuk pulang.
Ia ingin segera menemani taehyung
Hyunbin kembali ke ruangan dimana taehyung di rawat ia memasuki ruang rawat taehyung
Terlihat disana taehyung yang sudah terbaring entah kenapa rasanya hyunbin ingin sekali memeluk taehyung dan mengatakan padanya bahwa dia sangat menyayanginya tapi itu jelas mustahil karena taehyung terlihat sangat rapuh sekarang jika ia memegangnya dengan erat saja mungkin akan terasa menyakitkan bagi taehyung
Hyunbin mengalihkan pikirannya dan menyandarkan punggungnya pada sofa berada di ruangan itu yang agak berada jauh dari taehyung
Ia tidak ingin mengotori taehyung dengan dirinya yang masih terdapat beberapa bekas darah. Terlintas nama hyungwon di pikiran hyunbin saat ia memejamkan matanya, langsung terukir senyuman di bibirnya karena ia sudah memikirkan sedari apa hal pertama yang sangat ingin dilakukannya.
Hyunbin lagi lagi menghubungi seseorang di ponselnya karena ia selalu memiliki setiap orang yang berad di berbagai bidang untuk membantunya melakukan ini itu. Ia tidak pernah ingin melakukannya dengan tangan sendiri
"Hei aku membutuhkan mu sekarang" kata hyunbin saat panggilan itu di angkat
Vote ya biar tambah semangatt 😊
Follow juga 😚
Maaf kalau aku ngak bisa update kayak dulu lagi setiap hari, mungkin sekarang cuman 1 kali 2 atau 3 hari. Akhir akhir ini tugasku banyak nya ngak main main 😢
Udah laa
Borahaee army 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Affection ✓ [END]
FanfictionI think we dreaming because there's nothing good happen in our life so we hope that someday like a dream everything could be happen. But the end it still keep be dream . . . Hasil dari dirumah aja yang sudah terlalu lama :) Highest Rank: #2 : ment...