#29

160 19 1
                                    

Banyak terdengar suara larian panik di lorong rumah sakit memang yang akan di tolong hanya satu tapi nyawanya bernilai sama dengan semua nyawa dokter dokter yang berada di sana

"Ya tuhan apa lagi masalah yang terjadi dengan anak ini" benak jonhyuk saat mengetahui taehyung memiliki luka di perut juga darah yang sudah bertebaran di sekujur tubuhnya

Johyuk segera menyamakan langkahnya dengan para petugas yang sedang mengiringi taehyung dengan cepat untuk menanyakan lebih dalam

"Berapa dalam lukanya?" Semakin cepat pula dorongan yang di bawa petugas ambulan

"Sekitar 10 cm" jawab nya dengan nafas ngos ngosan

"Apa kau gila itu sangat dalam!?"syok  Johyuk yang awalnya mengira ini hanya luka ringan seperti yang biasa di lakukan taehyung

" dan ini jangka waktu nya rasaku sudah terlalu lama sepertinya dia sudah kehabisan banyak darah seperti dibiarkan dengan sengaja" sambung petugas itu yang sebenarnya dugaan dia benar

"Haa... ini akan sulit" keluh jonhyuk sesaat akan masuk ruang operasi

Hyunbin duduk di kursi yang berada di depan ruang operasi ia menyadari penampilannya yang sudah seperti orang gila

Bajunya terkena banyak bekas darah dari taehyung tapi ini sudah agak biasa baginya karena ia sering menyelesaikan masalah perusahaannya dengan cara yang agak sadis

Itula yang di biasa di ungkapkan mengerjakan sesuatu oleh taehyung jika ia mengetahui hyunbin  keluar malam hari yang artinya ia membereskan hal hal yang tidak lagi berguna baginya.

Hyunbin merogoh saku ia segera menghubungi tangan kanan yang sangat ia percayai karena mengingat ucapan taehyung di atap tadi.

Jika kondisi dirinya sendiri seperti itu mungkin ia tidak bermain main dengan kata katanya tadi, hyunbin ragu melanjutkan pemikirannya tapi bisa saja ada kemungkinan seperti... ia membunuh hyunjin

Nomor yang di hubunginya sudah terjawab di awali dengan sapaan yang  rasanya lebih bertanya secara terang terangan dari seberang sana

"Apa masalahnya kali ini ?"tanya nya Datar

"Kali ini taehyung bukan aku, lokasinya di gedung perusahaan  bawa saja anak buahmu yang banyak aku rasa ini masalah bersih bersih saja" terang hyunbin sambil memijat mijat pelipisnya dengan suara yang sangat rendah

"Ok, aku mengerti ada yang lain?" Katanya agar tidak melewatkan hal kecil apapun

"Blok yang ingin masuk ke gedung, juga pastikan lagi disana tidak ada orang tapi rasaku memang sudah tudak ada lagi lagian ini sudah jam 2 malam. Kerjakan dengan rapi aku mengandalkanmu" sambung hyunbin sambil mematikan handpone nya

Mungkin taehyung tidak akan menyukai ini apalagi nanti pasti dia tidak akan memperdulikan apa yang keluar dari mulut nya walaupun hyunbin susah payah menutupi sama seperti kasus ibu taehyung dulu.

Dalam pandangan hyunbin ini sebuah perlindungan tapi bagi taehyung ini bukan seperti itu rasanya dia hanya di sembunyikan dalam sebuah dinding besar yang kokoh agar tidak bisa melawan.

"Satu masalah selesai, ah aku harus menghubungi hyungwon sialan itu aku tidak menyangka dia mempermainkan taehyung" kata nya sendiri sambil mencari nomor hyungwon di handponenya

Saat itu sunghoon baru menghampiri hyunbin karena ia harus memberikan instruksi ke setiap unit unit bawahannya untuk berhenti melakukan pencarian sebab taehyung sudah berada di rumah sakit

Ia memberikan sebuah kaleng kopi pada hyunbin diterima dengan sedikit menoleh ke arah dirinya

"Bagaimana taehyung sekarang ?" Tanya sunghoon sambil menyesap kopinya

"Dia sedang di operasi" jawab hyunbin singkat

"Kuharap dia baik baik saja , tapi apa maksud kata kata taehyung di atap tadi soal saling membunuh atau apalah itu aku tidak mendengarnya dengan jelas" kata sunghoon meminta keterangan pada teman di sebelahnya ini

"Kurasa dia terlibat suatu masalah dan membunuh orang" ujar hyunbin kelewat santai sambil memegangi kopi yang diberi sunghoon tadi

"APA !!! Bagaimana kau bisa tenang seperti ini bayangkan saja anak mu itu sudah melayang kan nyawa seseorang" panik sunghoon berbicara dengan refleks menurunkan nada suaranya

"Apa masalahnya" ujar hyunbin sedikit kesal mendengar perkataan sunghoon

Sunghoon hanya bisa diam sambil ternganga melihat hubungan ayah dan anak macam apa yang baru saja dilihat dan didengarnya ini sangat mengerikan mereka sama sama buta.

Sunghoon mengatur nafasnya agar ia bisa melewati hal ini dengan masih memiliki kewarasan pada otak

"Jadi apa kau sudah membereskannya?" Ucap sunghoon hampir terdengar seperti berbisik

Bagaimanapun jika keluarga konglomerat gila satu ini terungkap kegilaan nya maka yah dia juga akan terkena tumbalnya karena selama ini masalah yang terjadi pasti di tutupi oleh dirinya sendiri

Lagian jika tidak seperti itu bagaimana pula mereka bisa menjadi dekat seperti ini, semua hubungan itu pasti ada yang diberi dan ada juga yang diterima


Holaaa aku kembali sepenuhnya ^^

Follow sama Vote yaa

Byee byee

I purple youu 💜

Blind Affection ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang