#21

166 18 1
                                    

Hening tidak ada satupun yang berbicara hyunbin pun terdiam karena mendengar perkataan anak nya barusan sedangkan taehyung tetap menunduk karena air matanya mengalir sedari tadi tiada henti hentinya

"ayah aku ini menjijkan ibu meninggal karena ku, aku juga hanya anak kotor dari sebuah perselingkuhan untuk apa aku hidup jika satu satunya harapan berpikir bahwa aku anak ayah bahkan tidak ada lagi" tangis taehyung semakin pecah di hadapan hyunbin

Hyunbin tidak dapat mengeluarkan satu patah kata pun ia hanya terdiam melihat taehyung sebenarnya sedari tadi hyunbin belum mengatakan apapun tentang kematian juhee tapi dia selama ini belum pernah mendengar taehyung berbicara panjang lebar padanya jadi ia susah untuk menjawab

Pukulan demi pukulan di lemparkannya oleh taehyung pada pergelang tangan yang pernah di sayat sampai mulai mengeluarkan sedikit darah padahal jika tidak di usiknya lagi luka itu akan sembuh

Hyunbin belum pernah menenangkan anak nya ini sekalipun dia kemudian panik melihat darah yang mulai keluar hyunbin segera menghentikan kegiatan kedua tangan itu dengan di tepisnya

"hentikan taehyung kumohon jangan menyakiti diri mu lagi aku tidak sanggup melihat mu seperti ini" kata hyunbin dengan lemah lembut

Taehyung hanya terperangah mendengar barusan ayah nya peduli padanya, tapi apa gunanya dia peduli padaku

"kenapa... haha kenapa kau tidak sanggup melihatku aku bahkan bukan anak mu sialan, selama ini kau memukuliku bahkan lebih parah sampai seluruh badanku sakit" ujar taehyung menatap mata hyunbin dengan tangannya yang masih di pegang erat olehnya

"sakitt... kau tahu setiap kau memukul ku itu rasanya sakit, kau bahkan memukuliku seperti orang gila bahkan tidak pernah sedikitpun melihat keadaanku dan sekarang apa katamu kau tidak sanggup wah lucu sekali jadi apa salahnya aku melakukan nya pada diriku sendiri" lanjut taehyung dengan melepaskan tautan tangan nya dengan hyunbin

Hyunbin terpaku diam di tempatnya dengan tatapan kosong menyadari betapa bodoh dan kasarnya dia memperlakukan taehyung sejak dia masih kecil hyunbin mulai memahami kenapa taehyung sampai nekat melakukan hal itu pada dirinya sendiri.

"maaf.." ujar hyunbin yang hampir seperti bergumam tidak terdengar oleh siapapun karena dia masih belum mempunyai keberanian untuk mengucapkannya langsung

"sialan" ucap taehyung tangannya sakit karena dipegang sangat erat oleh hyunbin

Taehyung langsung beranjak pergi dari kamar hyunbin meninggalkan nya yang masih menatap kosong. ia berjalan menuju kamarnya dengan penampilan kacau matanya sembab juga sayatan di pergelangan tangannya yang berdarah lagi

Bibi yang saat itu bersih bersih langsung menghampiri taehyung karena terkejut

"taehyung apalagi yang terjadi?" Tanya bibi khawatir lalu menyeimbangkan langkah taehyung yang sedang marah

"tidak apa apa bi " sahut taehyung dengan senyuman paksaan yang terukir di bibirnya ia juga tidak mungkin melampiaskan amarahnya pada bibi yang tidak tahu apa apa

Bibi seketika berhenti mengikuti taehyung karena dia tahu jika taehyung seperti ini dia pasti sedang marah ia juga tidak bisa berbuat apa apa dia hanya sebatas pelayan disana

Taehyung melangkahkan kakinya memasuki kamar dan menghancurkan barang yang pertama kali dilihatny "PRANGG..." sebuah vas terbentur dengan lantai akibat dorongan emosi darinya

Saat itu masuk sebuah panggialn dari hyunjin pada ponselnya, taehyung langsung menjawab panggilan itu dengan cepat

"Wah cepat sekali kau menjawab telpon ku" ujar hyunjin di seberang sana "bagaimana... kau terkejut atau sudah hancur duluan" lanjutnya "hahaha aku bahkan tidak mengira hal itu selama ini kau sudah berlagak seperti pemilik perusahaan kupikir pikir jadi lucu ya" kata hyunjin sambil tertawa

Taehyung menutup matanya dengan menghela nafas kasar untuk mengontrol emosinya
"Kau dimana ?" Tanya nya dengan nada rendah

"Oh aku, coba kau tebak sekarang aku dimana" hyunjin mencoba menjahili karena dia merasa dirinya lah yang lebih kuat sekarang

"Jawab pertanyaan ku!!" Ujar taehyung nada nya agak tinggi dari tadi tapi masih sedikit ditahannya

"Sabar... sabar... nanti kau kena penyakit apalah itu, oh iya aku sedang di perusahaan MILIKMU ini " katanya sarkasme pada taehyung

Taehyung langsung mematikan panggilan itu ia menukar baju nya dengan kaus putih juga celana jean hitam dan memakai jaket bermerek miliknya.

Ia tergesa gesa untuk menemui Hyunjin brengsek yang ingin di pukulnya, Taehyung tidak lagi menjaga image nya karena menurutnya itu tidak lagi berguna

Taehyung berlari ke garasi rumahnya yang penuh dengan berbagai mobil mewah berjejer disana, diambilnya salah satu kunci yang sengaja digantung berurutan di dinding.

Kemudian dia mulai menekan nekan kunci mobil itu ke sembarang arah untuk mengetahui mobilnya di mana.

Sebuah mobil BMW hitam berbunyi di belakang sana menandai itulah mobilnya, taehyung segera berlari menuju mobil itu untuk membawanya.

"Hyunjin kau akan kuhancurkan" kata taehyung menginjakkan kakinya pada gas mobil sehingga ia mengebut di jalanan.

Perusahaan sudah mulai sepi hanya beberapa pegawai berlalu lalang karena saat ini sudah mendekati jam tengah malam

Taehyung menutup pintu mobil itu dengan asal lalu berlari menuju perusahaan dia sampai di lobi dengan nafas terengah engah, sial nya dia lupa menanyakan hyunjin tadi di ruangan mana

Sedikit pengawai yang berlalu menundukan kepalanya untuk memberi hormat pada taehyung yang berada di lobi, dia menanyakan hyunjin pada satu orang pegawai disana

"Permisi apa kau tahu Hyunjin dimana?" Tanya nya pada pegawai itu
"Ah tuan Hyunjin tadi aku melihatnya duduk di ruang rapat sendir..." belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya taehyung langsung berlari meninggalkan nya

Maaf aku ngak update kemaren :(
Karna kemaren aku libur jadinya seharian ngerjain tugas yg menumpuk karena ngak pernah dikerjain ^^

Besok aku sambung yaa
Follow sama Vote cerita ini
Bye byee

I Purple you 💜

Blind Affection ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang