Hyungwon melepaskan seragam taehyung yang terkena darah lalu melihat lebam lama di sekujur badan tae
"Apa ini masih sakit ?"
"sedikit"
"Kau tidak mengobatinya kan?" Tanya hyungwon yang tau taehyung tidak peduli untuk mengobatinya sambil memberinya piyama
"Hmm.. hyung aku mau tidur"
"Kau mengantuk?"
"Iya"
"Apa tidak makan malam dulu kau sudah semakin kurus tae bisa bisa kau sakit makanlah sedikit"
"Hyung aku sangat mengantuk" kata tae dengan nada memelas dan matanya yang kelelahan
"Mau bagaimana lagi tidurlah.."
Lalu ia menyelimuti taehyung yang sudah terbaring dari tadi lalu keluar dari kamarnyaHyungwon mulai merasa sangat sedih dengan kondisi tae akhir akhir ini selalu mimisan dan tidak makan ia berpikir akan selalu menjaga kesehatan tae mulai sekarang juga melindunginya
Di dalam kamar taehyung sebenarnya belum tidur ia hanya imgin hyung tidak lagi khawatir dgn kondisinya tadi padahal ia ingin menutupinya tetapi hyungwon masuk ke kamar terlebih dahulu
Ia merasa sangat lelah dengan kehidupannya sekarang ayah tidak peduli dengannya ia tidak tau alasan ibunya meninggal semuanya terlihat begitu menyakitkan ketika keluarga mu hancur karena kehadiranmu sendiri dan ia tidak tahan lagi dengan semua ini
Taehyung bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi ia membuka lemari obat mengambil obat penenang yang sangat banyak di tangan lalu meminumnya malahan
ia merasa semakin sesak lalu taehyung mengambil silet yang disembunyikannya di belakang obat obatanTaehyung mengeluarkan silet dan mulai menyayat tangannya
"Karena di benci ayah"
"Ayah tidak peduli padamu"
"Dasar pembunuh ibu sendiri"
"Anak pembawa sial"
"Kau sangat menyedihkan"Dengan meringis kesakitan sudah ada 5 sayatan di kedua tangan taehyung ia merasa sangat menyedih kan saat ini melihat mukanya di cermin yang pucat dan berderai air mata ia hanya kesakitan dengan hidupnya
Taehyung keluar dari kamar berjalan menuju kamar ayahnya para penjaga pun terkejut melihat kondisi taehyung saat keluar kedua tanggan nya berdarah banyak sekali sampai sampai piyama nya yang berwarna putih berubah menjadi merah dengan sedikit bercakan di wajahnya yang pucat.
"Tuan muda apa yang terjadi kenapa tangan anda berdarah??"
"Tuan taehyung anda mau kemana !?"
Mendengar kericuhan tersebut hyungwon datang
"Apa yang terjadi? Mana taehyung!?"
"Tadi tuan muda keluar dari kamar dengan kedua lengannya mengalirkan darah yang banyak dia mengarah ke kamar direktur"
"Apa katamu!" Hyungwon sangat terkejut dengan yang barusan dia dengar dan mengejar taehyungKali ini ia mengerti bahwa Taehyung sudah sangat depresi dengan keadaannya sekarang hyungwon berharap agar taehyung tidak meledak di hadapan ayahnya ia tau ayah taehyung sangat keras ia bisa saja memukuli taehyung seperti dulu lagi
Hyungwon sampai di kamar direktur dan mendengar segala keributan di dalam ia datang dengan dua pengawal tadi sengaja untuk mendobrak dan menahan hal yang pasti sudah dilakukan ayah taehyung sekarang
"Cepat dobrak pintunya sekarangg !!"
" bagaimana kalau direktur marah biasanya kita tidak boleh masuk ke kamar direktur"
"Kalian gila !! Anak di dalam itu bisa mati nanti aku akan berlulut di depan direktur dan memohon agar berhenti ,kalian tunggu apalagi cepat dobrak pintunya"BRAK BRAK BRAKK !!!
Pintu terbuka terlihat taehyung yang sudah tergeletak lemas di lantai dengan memar juga darah di mana mana dari luka taehyungHyungwon terkejut dan mencoba mengontrol ekspresinya karena direktur amatlah marah dengan tongkat golf yang sedang di pegang oleh tangannya
CAPEK GAES.. aku newbie 😭
Eh kerasa ngak sedihnya chapter ini author aja buat nya dengan air mata kalau ngak yauda
BTW jangan lupa FOLLOW dan VOTE yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Affection ✓ [END]
FanfictionI think we dreaming because there's nothing good happen in our life so we hope that someday like a dream everything could be happen. But the end it still keep be dream . . . Hasil dari dirumah aja yang sudah terlalu lama :) Highest Rank: #2 : ment...