🍂 Blank [2]

17.2K 1.8K 259
                                    

.
.
.

Jungkook total murka ketika ia tahu bahwa selama ini dirinya dibohongi.

Soal pernikahannya bersama Taehyung, dengan terpaksa Jungkook harus tetap melanjutkan acaranya karena memang semua persiapan telah dilakukan, terlebih para kolega bisnis orangtuanya pun ikut hadir sebagai tamu. Jelas Jungkook tidak bisa gegabah untuk membatalkan acara pernikahannya atau kedua orangtuanya akan merasa kecewa karena telah dipermalukan.

Pengucapan janji suci baru saja selesai dilakukan. Jungkook menolak ketika sang pendeta menitahnya untuk mencium suaminya dengan alasan malu dilihat oleh seluruh tamu yang hadir. Padahal alasannya bukan itu, Jungkook hanya tidak sudi jika harus mencium seorang pria asing yang tidak ia kenal.

Jungkook menatap Taehyung yang kini telah sah menjadi suaminya itu dengan tatapan matanya yang memicing tajam, lalu ia pergi untuk mencari keberadaan Jaehyun.

.
.
.
.
.

"Jaehyun!"

"Jungkook?" Jaehyun mengernyit ketika Jungkook datang menghampirinya lalu menarik lengannya menuju ke ruangan yang sepi.

"Apa maksudmu melakukan ini padaku?! Kau membohongiku?!" ujar Jungkook marah.

"Eh? Tunggu dulu, kau jangan salah paham. Selama ini memang Taehyung yang menjadi kekasihmu, bukan aku. Aku kan sudah mengatakannya padamu, tapi kau selalu menyangkal dan tidak percaya. Aku pikir kau hanya bercanda? Apa kau memang tidak tahu hal itu?" ujar Jaehyun.

Jungkook mendecih pelan sembari menjambak kecil surainya sendiri.
"Lalu selama ini kau anggap aku apa?" ucapnya menatap Jaehyun dengan raut sedih.

"Aku tidak pernah menganggap jika kedekatan kita spesial, Kook. Aku pun sudah memiliki kekasih, bahkan kami sudah bertunangan sejak lama." ujar Jaehyun jujur.

"Ih! Hiks ... brengsek!" Jungkook memukuli tubuh Jaehyun berkali-kali sampai ia puas. Yang dipukul hanya bisa meringis sakit.

"Jangan memukul kekasihku." Tiba-tiba saja Taeyong, kekasih Jaehyun datang lalu melerai keduanya.

"Siapa kau?!" cecar Jungkook galak.

"Aku tunangannya. Kenapa kau memukuli kekasihku? Memangnya apa salahnya?" ujar Taeyong bingung.

Jungkook berjongkok ditempatnya, lalu menutupi wajahnya menggunakan kedua tangan sembari menangis. Ia merasa seperti keledai bodoh disini.

"Jungkook, maafkan aku. Tapi selama ini yang menjadi kekasihmu adalah Taehyung, bukan aku. Sepertinya kau salah mengira, aku mendekatimu atas kemauan Taehyung sendiri. Aku yang mewakilkannya untuk mendekatimu. Selama ini yang berkirim pesan padamu pun bukan aku, melainkan Taehyung. Apa kau tidak menyadarinya?" ucapan Jaehyun mampu membuat Jungkook semakin menangis ditempatnya.

"Kalian pikir aku ini apa, hah?! Mainan?! Brengsek. Padahal aku mencintaimu, Jae. Aku pikir─ hiks ... pokoknya aku membencimu! Apalagi pria asing itu, aku sangat membencinya!" Jungkook menatap Jaehyun dengan mata berairnya, lalu ia bangkit dan pergi dari sana dengan perasaan hancurnya. Ia baru sadar jika ternyata Taehyung berdiri di ambang pintu ruangan, lalu Jungkook melewatinya dengan mata yang memicing tak suka pada Taehyung.

Taehyung menunduk ditempatnya. "Maafkan aku, By. Sepertinya kau sangat marah padaku."

•••

Jungkook memasuki apartemen miliknya dengan perasaan marah. Bagaimana tidak? Jika kini suami yang bahkan baru ia kenal hari ini akan ikut tinggal bersamanya. Semua karena perkataan orangtuanya..

Blank「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang