.
.
.Taehyung kini sedang membereskan seluruh pakaian miliknya dan menaruhnya ke dalam koper. Disaksikan oleh Jungkook yang terduduk di sofa. Sidang perceraiannya akan berlangsung 2 hari lagi. Taehyung sengaja membereskan barang-barangnya hari ini agar saat resmi bercerai nanti ia bisa langsung pergi dari apartemen Jungkook.
"Setelah kita bercerai nanti, kau akan tinggal dimana?" tanya Jungkook.
"Jika rumah sewa tempatku tinggal kemarin belum ditempati, mungkin aku akan tinggal disana lagi." jawab Taehyung yang sibuk melipat pakaiannya dan memasukannya ke dalam koper.
"Jika rumah itu sudah disewa dan ditempati oleh orang lain?"
"Terpaksa aku akan mencari rumah sewa baru." jawab Taehyung.
"Kau tidak apa-apa, kan? Maksudku ... tentang perceraian kita lusa nanti kau akan tetap datang ke pengadilan, kan? Kau menerima gugatan cerai dariku?" tanya Jungkook memusatkan seluruh atensi pada pria didekatnya.
Taehyung menghentikan sejenak aktivitasnya, kemudian menatap Jungkook. "Aku sudah menandatangani surat cerai itu. Kebahagiaanmu yang paling penting. Jika kau tidak bahagia hidup bersamaku, aku tidak akan memaksamu untuk tetap terus bersamaku."
"Terimakasih sudah mau mengerti aku." ucap Jungkook pelan.
"Bukan masalah. Carilah bahagiamu sendiri. Semoga kau mendapat pasangan yang lebih baik dariku setelah ini. Aku selalu mendoakan kebahagiaanmu." ucap Taehyung tulus.
Jungkook sedikit tersenyum mendengarnya. Semoga ini keputusan yang tepat baginya untuk berpisah dengan Taehyung.
"Kau juga pria yang baik. Kau pantas mendapat seseorang yang jauh lebih baik daripada aku." ucap Jungkook pelan.
"Semoga." Taehyung tersenyum, tetapi hatinya tak yakin. Lalu kembali melanjutkan kegiatannya melipat baju.
Orang bilang cinta pertama 99% tidak akan berhasil. Sepertinya itu memang benar adanya. Jungkook adalah cinta pertama Taehyung, mereka memang telah menikah. Tetapi sayang hubungan rumah tangga keduanya akan berakhir sebentar lagi. Apa boleh buat? Cintanya memang bertepuk sebelah tangan. Cinta memang tidak bisa dipaksa, bukan?
•••
"Kenapa Papa belum menelpon juga, ya? Katanya siang ini akan tiba di Bandara?" Jungkook melirik jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang. Hari ini ia yang akan menjemput kedua orangtuanya di Bandara karena Taehyung sedang bekerja.
Ponselnya tiba-tiba berdering, menandakan telepon masuk. Jungkook pun segera mengangkatnya.
"Ya, halo?"
"Selamat siang. Apa benar ini dengan sanak saudara dari Jeon Junho?"
"Iya betul, saya puteranya. Ini siapa, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blank「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Jungkook mengira ia akan menikah dengan sang pujaan yang selama ini ia anggap sebagai kekasihnya, ternyata semuanya hanyalah kebohongan. Jungkook menyesal pada awalnya, namun tak bertah...