🍂 Blank [21]

12.7K 1.4K 338
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jungkook memuntahkan seluruh isi didalam perutnya di wastafel. Ini sudah ke tiga kalinya ia muntah seperti ini sejak Taehyung berangkat bekerja tadi pagi.

Jungkook menatap wajahnya yang memucat dihadapan cermin.

"Apa penyakitku semakin parah? Apa secepatnya aku akan mati?"

Jungkook tertawa pelan, menertawakan dirinya sendiri. "Benar juga. Jangan-jangan penyakit ini sudah memasuki stadium akhir."

•••

"Sebentar," Taehyung menggeledah laci meja kerjanya untuk mencari sebuah flashdisk miliknya.

"Sepertinya tidak ada disini. Aku menyimpannya dimana, ya?" Taehyung berpikir sambil mengingat-ingat dimana flashdisknya.

"Apa flashdisknya tidak ketemu, sajangnim?" tanya Jihoon yang menunggu dihadapan meja Taehyung.

"Flashdisknya tidak ada disini sepertinya. Terakhir kali aku memegangnya dua minggu yang lalu." jawab Taehyung.

"Lalu bagaimana? Kita membutuhkan data itu sekarang." ucap Jihoon.

"Aku tahu, biarkan aku berpikir. Sepertinya aku lupa menaruhnya dimana. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu Jihoon-ssi. Soal flashdisk itu biar aku yang pikirkan."

"Baiklah, sajangnim. Kalau begitu aku permisi." Jihoon pergi dari ruangan Taehyung untuk kembali melanjutkan pekerjaannya.

Sementara Taehyung masih berpikir ditempatnya. Mencoba mengingat sesuatu mengenai flashdisk itu.

"Ah, aku ingat sekarang! Aku membawa flashdisk itu pulang saat aku mengerjakannya di rumah dan menaruhnya di laci nakas."

•••

"Permisi? Dokter Hoseok?" Jungkook menongolkan kepalanya di celah pintu ruangan Hoseok. Siang ini ia memutuskan untuk memeriksakan kondisinya di rumah sakit. Siapa tahu penyakitnya semakin bertambah parah dan ia membutuhkan obat dengan dosis tinggi.

"Iya? Ah! Kau Kim Jungkook, kan?!" Hoseok bangkit dari duduknya ketika seseorang memasuki ruangannya.

"Iya, Dok. Saya datang untuk─"

"Jungkook-ssi, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sepertinya hasil tes kesehatan yang kau ambil tempo lalu tertukar dengan hasil milik pasien saya yang lain." sesal Hoseok yang kini membungkukkan badannya untuk meminta maaf.

"Apa?"

"Iya, dua hari yang lalu pasien saya yang bernama Nara datang kemari dan mengeluhkan tentang kondisinya. Hasil tes kesehatan miliknya menyatakan bahwa kondisinya baik-baik saja, tetapi saat saya periksa ulang kondisinya, ternyata Nara didiagnosa mengalami kanker serviks stadium akhir. Saya rasa hasil tes kalian tempo lalu tertukar." jelas Hoseok merasa bersalah.

Blank「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang