.
.
.Jihoon mempercepat langkahnya untuk mengejar Taehyung.
"Hyungnim, tunggu! Tolong berhenti dulu." Dengan napas yang terengah, Jihoon menghadang Taehyung dan menghalanginya untuk memasuki mobil.
"Minggir. Aku sudah tidak ada urusan denganmu." Taehyung menarik lengan Jihoon agar menyingkir dari hadapannya.
Jihoon menggeleng. "Hyung, aku tidak seburuk yang kau pikirkan."
"Menyingkir dari hadapanku sekarang. Jangan membuatku marah, atau aku akan berlaku kasar padamu." ancam Taehyung.
"Tae Hyung, aku adalah adikmu." ucap Jihoon lirih.
"Apa kau bilang?"
"Kau adalah Kakak-ku. Kita bersaudara." jelas Jihoon.
"Jangan membual! Aku tidak punya adik. Menyingkirlah dari hadapanku, aku ingin pulang."
"Hyungnim ..." Jihoon memelas dihadapan Taehyung.
Taehyung berdecak, lalu menarik kuat lengan Jihoon dan mendorongnya kasar agar menyingkir dari hadapannya.
"Awh!" Jihoon meringis saat tubuhnya terhempas dan jatuh menyentuh tanah.
"Kim Taehyung!!!" Hyorin berteriak marah. Ia melihatnya, bagaimana Taehyung yang memperlakukan Jihoon begitu kasar.
Hyorin mendekat dan membantu Jihoon untuk berdiri.
"Jaga sikapmu, Kim Taehyung! Jangan berlaku kasar pada adikmu!" gertak Hyorin pada Taehyung.
"Dia bukan adikku! Muncul darimana dia? Kenapa tiba-tiba hadir dan mengaku sebagai adikku?" sarkas Taehyung.
"Ah, atau kau sebelumnya melakukan hubungan gelap dengan pria lain selain Ayahku?" tuding Taehyung. "Lalu kau melahirkan dia?" Taehyung menunjuk Jihoon menggunakan dagunya.
"Jalang memang akan tetap menjadi jalang." lanjut Taehyung.
"Cukup, Hyung! Jangan mengatakan hal buruk mengenai Ibuku." protes Jihoon.
"Kalian berdua sama saja. Perusak!" Taehyung hendak memasuki mobilnya tetapi lengannya dicekal oleh Hyorin.
"Jangan pergi dulu. Ibu ingin membahas sesuatu denganmu. Ayo masuk ke dalam. Singkirkan egomu kali ini. Menurutlah pada Ibu." pinta Hyorin memohon.
"Ibu sudah menjual perusahaan milik Ayahmu. Lalu Ibu juga akan menjual rumah ini." ucap Hyorin berterus terang.
Taehyung mengernyitkan dahinya, dan menatap Hyorin penuh tanya.
"Maka dari itu, Ibu memanggilmu kesini. Masuklah ke dalam, kita perlu bicara."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Perusahaan mengalami pailit. Aku mengalami kebangkrutan. Banyak hutang yang harus dibayar. Aku terpaksa menjual perusahaan dan juga akan menjual rumah ini untuk melunasi hutang-hutang itu dan sebagian lagi untuk uang kompensasi para pegawai. Bagaimana menurutmu?" ujar Hyorin pada Taehyung. Kini ketiganya sedang berada didalam rumah.
"Sebenarnya aku tidak peduli. Tapi aku penasaran, kenapa bisa?" balas Taehyung.
"Aku ditipu." jawab Hyorin.
Dari sini Taehyung mulai paham.
"Lantas kenapa memanggilku kemari? Ingin meminta bantuanku?" tanya Taehyung sedikit malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blank「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Jungkook mengira ia akan menikah dengan sang pujaan yang selama ini ia anggap sebagai kekasihnya, ternyata semuanya hanyalah kebohongan. Jungkook menyesal pada awalnya, namun tak bertah...