🍂 Blank [13]

16.9K 1.7K 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Hubby~ selamat pagi." Jungkook datang ke arah dapur, lalu memeluk Taehyung dari belakang.

Taehyung yang sedang meminum air didapur sedikit terperanjat. "Duh, aku kaget."

"Kau ingin sarapan apa? Ingin roti panggang? Atau makanan berat? Aku akan menyiapkannya untukmu." ujar Jungkook menongolkan kepalanya disamping Taehyung.

"Apapun yang kau buat aku akan memakannya." jawab Taehyung tersenyum hangat.

Jungkook melepaskan pelukannya. "Baiklah, aku akan memasak sesuatu untukmu."

"Terimakasih, By."

"No problem. Itu sudah menjadi tugasku." Jungkook tersenyum sambil menepuk pelan pipi Taehyung, kemudian ia beralih untuk memasak.

Kejadian seperti ini tidak pernah berani untuk Taehyung bayangkan sebelumnya.

Taehyung tersenyum diposisinya dan memperhatikan Jungkook disana. Lalu bergumam dalam hati, "Jungkook-ah, saranghae."

•••

Hyorin berjalan menyusuri lorong apartemen sembari membawa paperbag berisi makanan ditangannya.

Saat tiba disalah satu pintu, ia menekan bel apartemen. Dan saat pintu itu terbuka, ia tersenyum lebar pada sosok pemuda manis dihadapannya.

"Hai."

Jungkook terdiam beberapa saat. Melirik Hyorin dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Ada apa? Taehyung sedang bekerja saat ini." ucap Jungkook yang berdiri diambang pintu, belum mempersilahkan Hyorin untuk masuk.

"Aku tahu. Aku hanya ingin mampir berkunjung. Apa tidak boleh jika aku menemuimu, menantu?"

"Taehyung bilang kau bukanlah Ibunya. Itu berarti kau bukan mertuaku dan aku bukan menantumu." ucap Jungkook datar.

Hyorin terdiam sebentar dan menghela napasnya. "Apa saja yang Taehyung ceritakan padamu?"

"Semuanya."

"Taehyung tidak mengetahui semua kebenarannya. Jadi aku pikir, sangat salah jika dia membenciku. Dia pasti bilang padamu bahwa dia membenciku. Iya, kan?" tebak Hyorin.

"Jika aku jadi dia, aku pun akan melakukan hal yang sama, Nyonya." sarkas Jungkook.

"Itu karena kau juga tidak mengetahui kebenarannya. Aku tidak seburuk itu." ujar Hyorin, masih dengan gayanya yang elegan.

"Ya aku memang tidak tahu, tapi aku mempercayai suamiku. Dia tidak menyukaimu, maka aku pun akan berlaku seperti itu." jawab Jungkook.

"Aku datang membawakan makanan ini untukmu. Aku ingin mengetahui keadaan menantuku selepas ditinggal pergi oleh orangtuanya. Aku tidak bisa hadir di pemakaman. Aku turut berduka cita atas meninggalnya kedua orangtuamu. Sayang sekali Tuan Jeon belum mengetahui jika mantan kolega bisnisnya ini ternyata adalah besannya juga." ujar Hyorin.

Blank「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang