🍂 Blank [6]

14.5K 1.6K 65
                                    

.
.
.

Taehyung yang sedang makan malam sedikit terperanjat ketika seseorang menaruh─ nyaris membanting sebuah map tepat dihadapannya.

"Nanti kau tandatangani berkas itu." ujar Jungkook sembari menunjuk map itu menggunakan dagu.

Taehyung mengernyit bingung. "Tanda tangan apa?"

"Itu surat dari pengadilan. Kita akan bercerai." jelas Jungkook.

"Tunggu ... Apa maksudmu, Kook? Kenapa kau mengajukan gugatan cerai itu padaku? Memangnya apa salahku?" ucap Taehyung yang kini bangkit dari posisinya.

"Salah satu alasan utamanya adalah ... aku tidak mencintaimu sama sekali." ucap Jungkook.

"Intinya kau tandatangani saja surat itu. Oke?" Jungkook baru saja hendak pergi menuju kamarnya, tetapi urung ketika Taehyung mencekal lengannya.

"Tunggu dulu. Aku mohon jangan ceraikan aku. Aku tidak ingin berpisah denganmu. Hanya kau seseorang yang aku miliki saat ini. Aku mencintaimu. Aku berjanji akan menjadi suami yang baik dan penurut. Aku akan melakukan apapun perintahmu asalkan kau tetap bersamaku. Jangan ceraikan aku, Kook." ucap Taehyung memohon.

Jungkook terdiam sesaat. Keputusannya sudah bulat. Ia ingin bercerai dengan Taehyung.

"Tidak bisa. Kita harus bercerai secepatnya, semuanya sudah aku urus. Tinggal kau tandatangani saja surat itu, lalu semuanya selesai." balas Jungkook tanpa menoleh pada Taehyung.

Taehyung menggeleng, lalu berjalan ke hadapan Jungkook dan bersimpuh di kakinya.

"Aku mohon, Kook. Kau satu-satunya alasanku bertahan hidup. Kau kebahagiaanku. Tolong beri aku kesempatan. Aku janji akan mematuhi semua perintahmu asalkan kau tidak menceraikanku. Aku mohon." lirih Taehyung dengan suaranya yang bergetar.

Jungkook sebenarnya tidak tega melihat Taehyung yang bersimpuh dibawah kakinya seperti ini.

"Kita tidak saling mengenal. Bagaimana mungkin kau mencintaiku? Begitupun denganku, aku tidak mencintaimu sama sekali, kenal saja tidak. Jadi jangan mempersulit keadaan. Tandatangani saja surat itu dan semuanya selesai. Soal harta kau tidak usah khawatir, nanti aku akan memberikan─"

"Tidak, Kook. Aku tidak butuh harta apapun. Yang aku butuhkan hanya dirimu saja. Kau memang tidak mengenalku, tapi aku menyukaimu sejak SMA. Kita bersekolah ditempat yang sama, dan aku menaruh rasa padamu sejak saat itu ... saat kau menginjak kelas satu SMA. Kumohon beri aku kesempatan." Taehyung kini memeluk kaki Jungkook, membuat pemuda manis itu sedikit memekik ketika kedua kakinya dipeluk erat seperti itu.

"Sudah lepaskan aku. Baiklah, aku akan memberimu waktu selama seminggu lagi untuk tinggal disini bersamaku. Tapi perceraian kita tidak bisa dibatalkan. Aku memberimu waktu seminggu agar kau mempersiapkan dirimu saat sidang perceraian kita akan berlangsung nanti. Sekarang minggir, aku ingin ke kamar." ucap Jungkook.

Taehyung melepaskan Jungkook, membiarkan dia pergi ke kamarnya. Meninggalkan Taehyung yang masih terduduk dilantai menahan gejolak rasa sakitnya.

Taehyung mencintai Jungkook. Namun apakah semuanya akan berakhir begitu saja?

•••

Jungkook memasuki kamarnya dengan perasaan bersalah. Mengapa begitu? Tentu saja karena keputusannya sendiri, ia merasa jahat disini.

Taehyung memang tidak pernah berbuat macam-macam padanya. Dia memang tidak berselingkuh, apalagi menyakiti atau mengasarinya. Tetapi apa boleh buat? Kali ini Jungkook tetap menginginkan perceraiannya bersama Taehyung terjadi. Akan terasa hambar dan percuma jika ia terus tinggal bersama seseorang yang tidak ia cintai, yang ada ia tidak akan bahagia sampai tua nanti. Jungkook ingin bebas dari ikatan ini dan memilih pasangan hidupnya sendiri bersama seseorang yang ia cintai dan dia inginkan untuk menjadi pasangan hidupnya.

Blank「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang