🍂 Blank [11]

17.8K 1.8K 119
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Suara kicauan burung pagi ini terdengar dari luar pagar pembatas balkon kamar apartemennya. Jungkook mengerjapkan matanya pelan. Kepalanya berdenyut pusing, dan ia terbangun dipelukan seseorang.

"Tae ..." Jungkook memperhatikan wajah Taehyung yang tertidur damai disebelahnya.

Semalaman Taehyung selalu ada untuknya. Pria ini yang berbaik hati mau menemaninya di masa-masa terpuruknya. Taehyung yang menenangkannya dan juga mengingatkannya untuk makan. Perlakuan Taehyung sejak kemarin sangat berarti untuk Jungkook yang memang membutuhkan seseorang untuk membantunya menampung kesedihannya.

"Jangan tinggalkan aku. Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain dirimu." gumam Jungkook sedih. Ia harus bisa menerima kenyataan bahwa kedua orangtuanya telah tiada.

Taehyung bergerak pelan ketika tubuhnya terasa pegal.

"Tae, bangun." ucap Jungkook yang masih bergelung nyaman diposisinya dalam pelukan Taehyung.

Taehyung mengernyit ketika mendengar suara seseorang, lalu segera membuka matanya.

"Oh, astaga!" Saat melihat Jungkook yang sudah terbangun dipelukannya dengan spontan Taehyung bangkit dari tidurnya dan turun dari kasur, lalu membungkuk beberapa kali sebagai permintaan maaf.

"M-maafkan aku, Kook! Aku bersumpah aku tidak sengaja tertidur disini. Aku tidak bermaksud memeluk─ m-maksudku ... a-aku ... semalam aku ketiduran dan aku lupa pindah ke sofa depan, a-aku akan mandi sekarang, lalu bersiap untuk pergi ke pengadilan. Aku minta maaf." Taehyung gelagapan saat Jungkook menatapnya dalam diam.

Jungkook bangkit, lalu mendekat pada Taehyung. Sedangkan Taehyung sudah berkeringat dingin ditempatnya, bersiap untuk mendapat tamparan atau bahkan pukulan dari Jungkook karena ia sudah lancang memeluknya semalaman.

Taehyung memejamkan matanya, tetapi jusru ia merasakan sebuah pelukan.

"J-jungkook ...."

"Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku, Taehyung." gumam Jungkook yang kini memeluk tubuh Taehyung erat.

Jangan tanyakan bagaimana perasaan Taehyung saat ini, rasanya ia ingin meledak saja karena terlampau bahagia sebab Jungkook sendiri yang memeluknya dan memintanya untuk tidak pergi.

"Tapi surat cerai itu─"

Jungkook melepas pelukan itu, lalu berjalan menuju laci dan mengambil berkas perceraiannya. Kemudian merobek surat gugatan cerai itu hingga menjadi beberapa bagian kecil.

"K-kook ...."

"Sekarang lupakan tentang perceraian itu. Surat cerainya sudah aku robek. Tidak ada yang akan berpisah diantara kita." ujar Jungkook, membuat Taehyung lagi-lagi tercengang. Mimpi apa ia semalam?

Blank「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang