🍂 Blank [17]

14.3K 1.4K 74
                                    

📌 Aku ingatkan lagi buat readers, kalo ini cuma fiksi, dan segala yang gak mungkin didunia nyata, bisa terjadi di fiksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📌 Aku ingatkan lagi buat readers, kalo ini cuma fiksi, dan segala yang gak mungkin didunia nyata, bisa terjadi di fiksi.

Ini cerita bxb ; m-preg ⚠

.
.

.
.
.


"Kau?"

"Ah, ternyata benar kau tinggal disini sekarang." ujar Hyorin ketika Jungkook yang membuka pintu untuknya.

"Aku ingin bicara." ucap Hyorin ketika Jungkook menatapnya penuh tanda tanya saat melihat dirinya berada disini.

"Tentang apa?"

"Kau tidak mengizinkan Ibu mertuamu untuk masuk terlebih dahulu?" ucap Hyorin.

Jungkook mengangguk kecil dan mempersilahkan Hyorin untuk masuk. "Masuklah."

.
.
.
.
.

"Jadi bagaimana? Kau mau membujuk suamimu, kan?" ucap Hyorin penuh harap agar Jungkook mau membujuk Taehyung untuk menandatangani surat warisannya agar berpindah tangan kepadanya. Hyorin sudah menjelaskan semuanya; maksud kedatangannya kemari dan juga masalahnya.

"Maaf, kalau soal itu aku tidak bisa. Aku tidak berhak mengaturnya untuk urusan itu." jawab Jungkook.

"Kenapa tidak bisa? Ibu yakin Taehyung akan menurut jika kau bicara padanya. Perusahaan Ayahnya sedang di ambang kebangkrutan. Apa kau tega?"

"Tapi Taehyungie tidak ada urusan sama sekali dengan perusahaan yang kau pimpin sekarang. Taehyung tidak ikut andil atas perusahaanmu. Aku pikir suamiku akan bersikap biasa saja atau bahkan masa bodo sekalipun perusahaan yang kau pimpin sekarang mengalami kebangkrutan, karena Taehyung bilang itu bukan haknya lagi." ujar Jungkook.

"Jadi kau tidak mau membantuku?" tanya Hyorin lesu.

Jungkook menggeleng. "Itu bukan wewenangku."

Hyorin terdiam dengan tubuhnya yang tegap tetapi justru terlihat elegan, seperti biasanya. Kemudian ia berdiri, hendak pamit pergi dari sana. Semuanya gagal. Jungkook tidak mau membantunya untuk membujuk Taehyung.

"Ibu akan pulang sekarang." Hyorin melangkah menuju pintu keluar.

"Sshh ... awh ...."

Hyorin mengernyit saat ia berjalan beberapa langkah untuk meninggalkan rumah, suara ringisan Jungkook terdengar.

"Kau kenapa?" tanya Hyorin saat Jungkook meringis dan menunduk memegangi perutnya.

"S-sakit." ringis Jungkook dengan keringat yang membanjiri pelipisnya.

"Kau─ perutmu sakit?!" tanya Hyorin sedikit panik ketika Jungkook semakin meraung pedih menahan sakit diperutnya.

Jungkook menggigiti bibir bawahnya cukup kuat. Sebenarnya ia sudah merasakan sakitnya sejak semalam, tapi kali ini entah mengapa sakit diperutnya terasa beribu kali lipat dibanding semalam.

Blank「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang