Part 24

30 3 0
                                    

-Happy reading-

💦

PAGI ini kelas XI MIPA 2 akan melaksanakan olahraga. Semua murid telah mengganti seragam sekolahnya dengan kaos olahraga.

Sekarang semuanya sudah berkumpul di lapangan, sebelum olahraga di mulai mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu kurang lebih 10 menit agar nanti saat berolahraga otot tidak kaku.

Ketika di rasa sudah berkeringat, ditambah cuaca yang lumayan panas pak Dion selaku guru olahraga menyuruh mereka mengakhiri pemanasan nya. Pak Dion menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.

Bola basket. Dua kata yang membuat Nata tersentak, sejenis olahraga yang kurang di sukai oleh nya. Kenapa kurang suka? Alasan nya kurang jelas, dia juga bingung mengapa dia tidak menyukainya. Apa karena dia pendek? Maybe, bisa jadi.

Setelah menjelaskan kegiatan olahraga yang akan dilakukan, pak Dion menyuruh Kevin mencontohkan beberapa gerakan dasar permainan bola basket.

Kevin berdiri dari duduknya dan menepuk bagian belakang celana training nya. Dia menangkap bola yang dilemparkan oleh Pak Dion dan langsung mencontoh kan gerakan dasar nya tapi, sebelum itu dia menatap Nata sebentar, Kevin mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum tipis dan langsung berjalan ke tengah lapangan.

"Oh my God, Lo abis di kedipin sama Kevin kan?" tanya Tisa heboh.

Pipi Nata bersemu merah, meskipun dia masih marah dengan Kevin, tetap saja perlakuan sekecil itu membuatnya terbang. Dia mencoba menyembunyikan warna merah di pipinya dari kedua sahabatnya.

Letta melirik Nata dari samping, dia tersenyum geli melihat gelagat sahabatnya, "Astaga, mau gimana pun juga Lo tetep ketahuan Nat. Udah nggak usah di sembunyiin, pipi Lo makin merah nanti," ujar Letta sambil menyenggol lengan Nata.

"Ciyeee yang abis di kedipin, jantung aman kan?" goda Tisa.

"Ihh apa sih kalian berdua!!! Udah ah lihat ke depan aja perhatiin tuh gerak dasarnya nanti pas di suruh coba malah nggak bisa," omel Nata.

Tisa terkekeh, "Iya iya bilang aja mau lihat Kevin!!"

"Tisaaaa!!!" geram Nata.

Kevin melakukan gerakan dribling, shooting dan slam dunk dengan sangat sempurna. Di mata Nata, Kevin terlihat wow! Saat melakukan dribling dan slam dunk rambutnya yang bergoyang ke sana kemari membuat nya terlihat sangat tampan. Sejenak senyum terukir di bibirnya.

Tepat saat itu Kevin menatap Nata, bola mata mereka bertemu dengan cepat Nata memutuskan kontak matanya. Kevin yang melihat itu tersenyum miris dia belum tahu letak kesalahannya dimana. Dia mencoba berfikir keras sejak datang ke sekolah tadi, karena sejak saat itu Nata terlihat cuek.

Saat ini giliran semua murid mencoba satu persatu gerakan dasar tadi. Setelah semuanya mencoba semua murid di persilahkan istirahat.

Nata,Letta dan Tisa menuju kantin, mereka telah kehausan karena cuaca saat ini lumayan panas dan itu membuat kerongkongan mereka kering.

Nata memesan jus jambu, Letta dan Tisa memesan Orange jus dengan segera Tisa memesankan minuman untuk mereka.

"Nanti pulang sekolah ke Queen's cafe ya, gue mau kasih tau sesuatu," ujar Letta.

Nata menoleh, "Apaan?"

"Nanti aja. Ajak Kevin sekalian,"

"Harus ya?" tanya Nata ragu. Letta mengangguk.

Jus yang mereka pesan telah datang Tisa mengambil tempat duduk yang berhadapan dengan Nata. Dengan segera mereka menyeruput jus nya, dinginnya jus itu terasa sampai ke tulang rusuk. Kerongkongan yang tadi nya kering sekarang bagai tanaman yang disiram air. Segar.

Ignorant Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang