Part 29

20 1 0
                                    

Senderan aja kalau ingin! Karena mungkin bahu ini memang di ciptakan buat Lo.

*****

Keterkejutan adalah bukan sesuatu yang Nata inginkan. Dia tidak ingin jantungnya berdegup kencang, dia tidak ingin pipinya merah, dan dia tidak ingin itu semua terjadi secara mendadak.

Tapi semuanya sudah terjadi, dia telah dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang sudah sekitar 3 bulan lebih berarti di hidupnya.

Dia yang memberi warna di hidupnya, begitu juga warna lain dihatinya. Dia juga yang membuat jantungnya jungkir balik, siapa lagi kalau bukan kekasihnya.

"Astaga kenapa kesini?" tanya Nata dengan nada penuh kejut.

"Kenapa nggak boleh?" tanya Kevin sambil berjalan ke sofa yang ada di dekat ranjang
Nata, "Lagian di telfon nggak diangkat, di SMS, WhatsApp, DM semuanya nggak ada yang dibalas gue kan khawatir takut Lo kenapa napa! Makanya gue langsung kesini, eh malah yang dikhawatirkan tidur nyenyak, syukurlah,"

Mata Nata membola," Lo khawatir?" tanya nya dengan nada sedikit menggoda senang tentunya.

Siapa juga yang tidak senang dikhawatirkan seseorang, apalagi orang itu orang yang kita suka, senangnya luar dalam.

"Iya jelas la gimana nggak khawatir coba, gue dari sore sampe malem nunggu kabar dari lo," kesal Kevin dan berdiri dari duduknya dia berjalan ke arah jendela kamar Nata. "Gue kira lo kenapa napa makanya gue langsung ke rumah lo, mana nanti malam kita udah berangkat gimana nggak khawatir gue," sambungnya dengan bersedekap dada dan menyender pada tembok di dekat jendela.

Nata terkekeh melihat wajah kesal Kevin, lantas di turun dari ranjang nya dan berjalan mendekat ke arah Kevin.

Nata berdiri di depan Kevin, dia mendongak menatap Kevin yang lebih tinggi darinya, senyum merekah di wajahnya, tanpa aba aba Nata langsung melingkar kan tangan nya di pinggang Kevin.

Kevin yang diperlakukan begitu langsung terkejut, sedetik kemudian dia merubah ekspresi wajahnya dan membalas pelukan Nata.

"Vin...."

"Hmmm..."

"Serius khawatir sama gue?"

"Nggak,"

"Ih katanya tadi khawatir," rengek Nata.

"Tadi sekarang enggak," ujarnya sambil mengeratkan pelukannya pada Nata.

Nata mendongak,"Kok gitu?"

"Yah kan udah ketemu sayang," ujarnya sambil mencubit hidung Nata.

"Berarti kalau nggak ketemu masih khawatir?"

"Nggak perlu dijawab pasti udah tau jawaban nya,"

"Hehehehe makasi udah di khawatirin,"

"Udah tugas gue," ucapnya sambil mengelus surai hitam rambut Nata.

"Eh?" Nata mengurai pelukan nya, tapi tangannya masih ada di pinggang Kevin.

Nata menatap Kevin begitu juga Kevin menatap Nata. Keduanya saling tatap dan seakan mata itu yang berbicara.

"Maaf ya tadi malam nggak angkat telfon, balas SMS, DM, WhatsApp maaf,"

Kevin mengelus pipi Nata,"Nggak papa, tapi lain kali jangan diulangi ya?"

Nata mengangguk,"Emang tadi malam kemana si? Dirumah aja kan?" tanya Kevin.

"Iya,"

"Kok nggak pegang hp?"

Ignorant Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang