Part 47

15 1 0
                                    

▫️Happy reading▫️

***

"Ehem!!"

Kevin dan Nata menoleh ke suara itu, Kevin mengubah posisi nya menjadi duduk.

Nata? Dia langsung memeluk Daddy nya, Satya yang dipeluk secara tiba tiba terkejut untung saja dia bisa menahan tubuhnya.

"Daddy, Nata kangen,"

"Daddy juga,"

"Daddy ingat kan ini hari apa?"

Satya mengangguk, "Hari ini anak Daddy bertambah umurnya, Daddy nggak lupa kok kalau hari ini ulang tahun kamu, doa Daddy semoga kamu bisa menjadi gadis yang lebih baik dari kemarin doa Daddy selalu menyertai mu sayang, sekarang kamu udah dewasa jangan cengeng ya?"

Nara berdecak kesal, kenapa semua orang selalu menyelipkan 'jangan cengeng' dia bosan mendengar nya.

"Daddy aku bosen tau dari tadi doanya jangan cengeng terus, nggak ada doa lain emang ya?"

Satya terkekeh, "Kamu kan emang cengeng, lagian bagus juga doa nya, mereka mau kamu itu menjadi gadis yang kuat, enggak selalu harus nangis kan? Jadi jangan cengeng ya?"

Nata mengangguk, "Ada kado nggak dad?"

"Kamu mau apa?"

Nata berfikir sebentar, "Nggak ada sih sebenarnya, nanti deh kalau Nata mau Nata minta aja,"

Satya mengacak rambut anak nya gemas, "Terserah kamu sayang,"

Nata melepas pelukannya dia beralih menatap orang di samping Daddy nya, dia tersenyum senang, dia memeluk orang itu.

"Papi,"

"Hehehe papi kira kamu nggak liat papi," canda Aditya.

"Apasih pi Nata liat kok,"

"Eh, kan papi cuma ngira, hari ini ulang tahun kamu kan? Kamu minta apa dari papi?"

Nata mengurai pelukan nya, "Apa ya? Nata nggak pingin apa apa,"

"Kevin mau?" goda Aditya.

Blush. Pipi Nata bersemu merah mendengar ucapan papi Kevin, astaga kenapa harus merah sih.

"Ciye malu tuh pap!" sahut Kevin.

Nata melototkan matanya, dia menunduk menyembunyikan pipinya yang sudah sangat merah.

Aditya mengelus rambut Nata, membuat Nata mendongak, "Kamu makin cantik kalo pipinya gitu, oh ya doa papi yang terbaik buat kamu, papi juga berharap semoga kamu jadi mantu papi,"

Nata tersenyum, "Makasih papi," Aditya mengangguk.

"Yaudah kalau gitu kita masuk dulu lanjutin gih sama Kevin," ujar Aditya. "Ayo sat.." ajaknya pada Daddy Nata.

Nata menatap kepergian papi dan Daddy nya,dia beralih menatap Kevin yang duduk di kursi.

Nata berjalan menghampiri Kevin, Kevin yang melihat itu dengan cepat menarik lengan Nata dan berakhir Nata duduk dipangkuan nya.

"Ish untung ga jatuh!" kesal Nata.

"Jatuh sayang, jatuh kepangkuan ku," bisik Kevin.

Nata bergidik ngeri, dia mencoba bangkit dari posisinya tapi, ditahan Kevin.

"Kevin lepasin ih,"

"Bentar dulu aku punya sesuatu,"

Nata mengerutkan dahinya, dia melihat Kevin mengambil sesuatu di saku hodie nya.

Ignorant Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang