Part 21

30 1 0
                                    

-Happy reading-

💦

Pagi yang cerah secerah wajah Kevin, senyum terukir di bibir tipisnya, rambut yang berantakan memberi kesan tersendiri di tambah seragam yang rapi membuat nya terlihat lebih cool dan bisa dibilang good boy.

Pagi ini dia akan menjemput Nata terlebih dahulu. Dia berjalan menuju garasi dan hari ini dia akan berencana memakai motor besar miliknya, karena sudah lama dia tidak memakai motor nya dan sekarang dia akan memakainya lagi.

Jalanan pagi ini lumayan lengang tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu lintas, Kevin menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

Lima belas menit kemudian dia sudah sampai di rumah Nata dan dilihatnya Nata juga baru keluar dari rumahnya.

Kevin memperhatikan mobil orang tua Nata yang tidak ada di garasi. "Orang tua Nata kemana?"

"Hei?" ucap Nata sambil menepuk pundak Kevin.

Kevin tersentak. "Eh!,"

"Habis ngelamun ya, ngelamunin apa?"

"Ah itu. Gue tadi liatin mobil ortu Lo kok nggak ada kemana mereka?"

"Ohhh mereka ke luar kota, Daddy minta Momy buat nemani dia,"

"Oh gitu, yaudah ayo berangkat,"

"Eh tunggu!" sergah Nata. Dia memperhatikan kendaraan yang di bawa Kevin.

Kevin mengangkat alisnya sebelah. "Kenapa? Ada yang ketinggalan?"

"Ha enggak ini kita pake motor?" tanya nya pelan.

"Iya kenapa emang, nggak suka?"

"Ha! Enggak kok suka, tumben aja pakai motor biasanya kan mobil,"

"Pingin aja," ucap Kevin dan segera memakaikan kan helm bogo warna pink ke Nata yang pastinya itu milik adiknya.

"Eh gue bisa sendiri Vin," tolak Nata.

"Syutt diem, biar gue aja," ujar Kevin. "Nah selesai, itu helm punya adik gue habis pulang sekolah nanti kita beli helm buat lo,"

"A-adik?" tanya Nata bingung.

"Iya adik. Oh iya Lo belum kenal adik gue ya, nanti deh gue kenalin,"

"Adik. Kevin punya adik berarti yang waktu itu ketemu di mall jangan jangan adiknya," pikir Nata.

"Nat, yuk kok ngelamun,"

"Eh iya iya,"

Nata naik ke motor Kevin dengan berpegangan pada bahu Kevin. Selesai Nata naik Kevin masih belum menyalakan motor nya.

"Kenapa belum dinyalain Vin?"

"Lo belum pegangan,"

"Udah kok,"

"Mana?"

"Ini udah pegangan jaket Lo,"

"Astaga! Kenapa di jaket si?"

"Terus dimana?"

"Di sini," ucap Kevin sambil meraih kedua tangan Nata yang memegang jaket nya kemudian dilingkarkan tangan itu di pinggang nya.

"Ya ampun Vin bilang aja mau di peluk!"

"Hahahaha tuh tau," kekeh nya.

"Yaudah ayo berangkat,"

"Oke,"

Kevin menyalakan motornya dan segera membelah jalanan ibu kota. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan apapun Nata sibuk menikmati angin jalanan dan Kevin sibuk mengendarai motornya.

Ignorant Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang