My Love

305 25 3
                                    

"Mark, aku harus pergi dulu." Jackson menyambar tasnya dan mencium pipi yang masih bermain gitarnya.

Mark hanya tertegun tanpa beranjak dari karpet tempatnya bersila.

"Hei, kau belum makan siang, Jackson." panggil Mark pada Jackson yang sudah membuka pintu dormnya.

Jackson berbalik dan tersenyum, "Aku sudah berjanji dengan Brian. Aku tidak akan lupa makan, ok?"

Mark hanya mengerjap memandang Jackson yang menunjukan lambang OK dengan jarinya. Dia melambaikan tangannya dengan mengambang pada Jackson yang menghilang dibalik pintu. Dia hanya menghela nafasnya kemudian.


"Marrkk..."

Mark menoleh saat Jackson membuka pintu dorm dan mengayunkan ranselnya. Pemuda itu melemparkan sembarang ranselnya lalu berjalan kearah Mark dan segera menggelayutinya dari belakang. Mark yang masih berdiri membuat kopinya hanya mengusap kepalanya lembut.

"Aku lapar," rengek Jackson menumpukan dagunya pada bahu Mark.

"Kau tidak makan dengan Brian?" tanya Mark mencium pelipis Jackson yang menggeleng.

"Baiklah, ganti pakaianmu, akan kubuatkan pasta dengan cepat." Mark menepuk lengan Jackson yang merangkul badannya.

"Noo.. aku lelah." Kata Jackson semakin merengek.

"Baiklah.. duduklah disana. Akan kubuatkan makan malam. Come on, Babe." Mark mencium kembali pelipis JAckson cepat.

Akhirnya JAckson melepaskan Mark dan berjalan gontai kearah sofanya. Dia mengambrukan diri disana lalu menyalakan televisinya. Beberapa kali dia melirik Mark yang masih berada dipantry tampak sibuk.

"Akan cepat," Mark tersenyum saat sekilas memandang wajah memelas Jackson.

Jackson hanya tersenyum manis dan mengangguk. Dia kembali menonton televisi. Mark dengan cepat menyiapkan pasta instan dan memasakanya dengan microwave. Dia menaburkan banyak keju—dia tidak peduli dengan kata-kata diet Jackson. Lalu membuatkan susu coklat untuk pemudanya. Dia membawanya segera pada Jackson yang masih bergelung di sofa. Dia berhenti dan memandang Jackson yang sudah memejamkan matanya. Diletakannya nampan makanannya, lalu berjongkok untuk mengusap dahi Jackson.

"Kau belum makan.." bisik Mark lembut lalu mencium pipi JAckson sekali lagi.

"Sweetdream, my baby." Mark mengusap kepala Jackson sekali lagi sebelum beranjak, dan kembali dengan bantal juga selimutnya.

**

Jackson sangat populer di kampusnya. Dia memiliki teman hampir seantero kampus, bahkan tidak ada yang tidak mengenal Jackson Wang. Dia mempunyai segudang agende bersama teman-temannya. Mark sudah tidak asing dengan JAckson yang menyukai pesta juga keramaian. Berjalan dengan Jackson, seperti bintang yang tenggelam oleh sinar matahari.

"Mark.. aku boleh pergi?" tanya JAckson yang baru saja di jemput Mark dari kelasnya.

Mark hanya meneleng memandang Jackson yang akan digandengnya.

"Lean mengundangku di toko barunya," kata JAckson dengan senyuman megawattnya.

"Tentu. Akan kuantar kesana, ok?" Mark menggandeng tangan Jackson.

"No," Jackson tetap diam saat Mark menariknya lembut.

Mark menoleh dan mengerjap.

"Aku akan pergi bersama Hera," kata Jackson.

Project One-shot S5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang