4 of 7 end
________________________________________________________________________________
Jackson masih belum tersadar dari tidurnya. Operasinya membutuhkan waktu lebih panjang dari yang diperkirakan. Mark duduk disebelah ranjangnya dan terus memandanginya hampir sepanjang malam. Dia berharap lelakinya cepat membuka matanya dan segera tersenyum kepadanya kembali. Dia ingin mencium Jackson dalam setelah itu, dan mengatakan bahwa impiannya sudah hampir didepan matanya.
"Milo merindukanmu," bisik Mark mencium tangan Jackson untuk kesekian kalinya.
"Dia tidak sabar berada didekapanmu," dia tersenyum pada dirinya sendiri, betapa dia tidak bisa hidup tanpa Jackson barang sehari saja.
Mark sama sekali tidak mau beranjak kemanapun, dia tidak mau saat Jackson membuka mata bukan dirinya yang dilihatnya. Beberapa kali perawat bertanya apakah perlu digantikan, namun Mark menolak.
"Hei, Mark.."
Mark mengerjap, dia hampir saja tertidur saat menelungkupkan kepalanya. Suara serak Jackson menghilangkan rasa kantuknya. Dia kembali menegakan kepalanya dan tersenyum saat melihat Jackson masih setengah sadar melihatnya.
"hi, I miss you," Mark mencium tangan Jackson lama.
Jackson hanya tersenyum lalu mengusap kembali tangan Mark.'Terkadang Mark berlebihan' dia mengingat kata-katanya sendiri.
"I miss you too," bisik Jackson dan tersenyum tipis.
**
Tim Jackson tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat mendengar Jackson melakukan operasi dan berhasil. Mereka mendukung penuh terapi Jackson, dan siap menunggu Jackson dilapangan kembali. Mark tersenyum mendengar riuh ramai suara ditelepon Jackson.
"Hero is back, hm?" kekeh Mark.
Jackson menurunkan ponselnya setelah menutup teleponnya. Dia melihat Mark yang sudah duduk ditepi ranjangnya dan membawa nampan. Sekalipun sudah pulang ke rumah mereka, Mark selalu menyiapkan sarapan Jackson. Mark meletakan nampan itu pada pangkuan Jackson saat dia mencari sesuatu.
"Aku sudah bisa turun dan berjalan sendiri ke meja makan," Jackson memutar bola matanya. Mark terkekeh dan menaikan meja lipat yang disandarkan tak jauh dari ranjang mereka. Lalu meletakan nampan dari pangkuan Jackson ke meja.
"Aku hanya tidak mau melewatkan bagian terbaiknya." Mark naik ke atas ranjang dan duduk dibelakang Jackson.
"Dessert," gumam Mark sambal memeluknya dari belakang.
"So cheesy," kekeh Jackson, dia tahu ciuman penutupan sarapan mereka sangatlah lama dan membuat Mark candu.
"Where's Milo?" tanya Jackson.
"Dia sedang sarapan sendiri. Untuk sementara perlu diminggirkan agar tidak merusak momen Daddy dan Papanya." Kata Mark sebal—karena Jackson selalu menanyakannya—dan menyusup pada bahu Jackson.
Jackson hanya tertawa renyah, membayangkan Mark memayunkan wajahnya dibelakangnya.
**
"Mark tidak ikut?" tanya Era tersenyum saat Jackson menyelesaikan terapinya hari ini dan sepanjang itu Mark tidak ada disana.
Jackson menggeleng, "Dia berlatih untuk persiapan final musim ini,"
Dokter yang duduk didepan Jackson tersenyum lembut lalu tampak menulis beberapa evaluasi untuk Jackson.