Dreaming / III

161 27 6
                                    

 Dibagi 4 ya.. maaf. Karena panjang banget.

Happy reading

___________________________________________________________________________________________________

Jia Er hampir berteriak saat tidak sengaja bertatap muka dengan Jackson dihalaman belakang Yi En. Dia menunjuk wajah Jackson yang sama dengannya , tampak tatapannya sangat terkejut. Beruntung Yi En datang dan mengusap dahi Jia Er hingga membuat putra mahkota itu tak sadarkan diri. Jackson masih berdiri dengan jantung berdegup.

"Jangan takut, dia akan melupakan semua," kata Yi En tersenyum pada Jackson dan mengangkat putra mahkota ke dalam.

Jackson mengikuti dibelakang Yi En saat jenderal muda itu membaringkan pangeran muda itu. Dia melirik ke kiri dan ke kanan, tidak ada satu pengawalpun yang mengikutinya. Yi En mengetuk dahi Jackson membuat pemuda itu mengerjap.

"Dia sedang menyelinap," kekeh Yi En.

Jackson ber'oh' pelan lalu duduk disebelah putra mahkota yang sudah terlelap. Dia tersenyum saat melihat wajahnya sama mirip dengan dirinya, mungkin rekarnasi atau memang mereka adalah orang yang sama tapi beda dunia.

"Kau merasa bercermin?" tanya Yi En pelan.

Jackson menggeleng, "Wajah kami memang sama. Tapi kami berbeda. Dia sangat beruntung,"

Yi En melebarkan matanya saat Jackson menyentuh pipi putra mahkota itu. Jackson hanya tersenyum lalu memandang Yi En lembut. Lalu dia berdiri saat pangeran muda itu menggerakan kelopak matanya. Dia pergi dari ruangan itu.

"Aku pingsan?" tanya Jia Er, Jackson sempat mendengarnya dari balik pembatas ruangan.

"Ehm.. ya. Anda terkejut dan tiba-tiba terjungkal," kata Yi En plean dan lembut.

Jackson tersenyum memandang kedua orang yang sedang bercengkrama. Tampak pangeran muda itu mengenal Yi En sangat dekat bahkan mungkin sudah tidak menganggapnya bawahannya lagi. Jia Er mengusap dahinya sendiri lalu menyipit pada Yi En, seakan dia bisa menduga apa yang dilakukan Yi En.

"Ada apa Anda menyelinap kemari, Yang Mulia," kata Yi En sopan namun tersenyum jahil pada lelaki mulia yang sudah menegakan badannya untuk duduk.

Jia Er hanya mendengus pelan lalu tersenyum, "Aku hanya ingin memberitahumu sesuatu."

"Tentang pertunangan Anda?" kata Yi En pelan dan Jia Er mengerjap.

Pangeran itu mengangguk.

"Selamat Yang Mulia, Anda akan menemukan kebahagiaan baru," Yi En tampak tulus mengucapkannya.

Jackson mengerjap dari bilik papan yang memiliki rongga-rongga kecil. Dia memandang wajah pangeran muda itu, tampak lelaki itu tertegun kemudian tersenyum kecil.

"Terimakasih," kata Jia Er pelan.

Jackson memandang wajah pangeran itu lama. Dia menyadari, pangeran muda itu memiliki wajah hospitality yang sangat natural. Dia adalah pemuda pintar yang bisa menyembunyikan perasaannya. Sekalipun tersenyum, Jackson seperti bisa menerawang perasaan pangeran muda itu.

"Kau bodoh, Yi En." Hela Jackson pelan.


Diam-diam Jackson mengikuti Jia Er kembali dari penyelinapannya, dia mengikuti pangeran muda itu. Dia tidak takut untuk ketahuan, karena wajahnya sangat mirip dengan Jia Er, hanya perlu improvisasi bila dia tertangkap basah. Dia berjalan dibelakang pemuda mulia itu cukup berjarak. Sampai disebuah jalanan setapak, dia berhenti. Seseorang tampak menunggu pangeran muda itu didepan pintu rahasia yang melewati sebuah parit kecil.

Project One-shot S5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang