6 of 7 end
________________________________________________________________________________
Seorang anak tampak memainkan ayunannya dengan enggan. Dia memandang teman-temannya yang bermain pasir , dan tampak menjadi sebuah istana. Kaki kecilnya tampak sedikit menapak setiap kali mengayunkan ayunannya.
"Youngjae-ya~"
Anak itu mendongak, seorang wanita menghampirinya dengan senyuman manis.
"Papamu datang menjemput," wanita itu mengulurkan tangan untuk mengajak Youngjae turun dari ayunannya.
Mata anak itu melebar, mengabaikan uluran tangan wanita itu dan melompat dari ayunannya.
"PAPA!" teriaknya saat melihat seorang lelaki berjalan kearahnya.
Wanita itu menegakan badannya dan memandang Youngjae yang sudah diangkat tinggi oleh lelaki yang dipanggilnya Papa.
"Kau tidak boleh melompat seperti itu," kata lelaki itu sambil membersihkan ujung hidung Youngjae.
Lelaki itu berjalan ke arah wanita yang masih berdiri dan mengangguk sopan.
"Terimakasih sudah menjaganya hari ini. Katakan apa pada Miss Anne?" lelaki itu menggoyangkan anak yang sudah menyusup pada leher Papanya.
"Thank you, Miss." Gumam Youngjae pelan, membuat lelaki itu tersenyum puas.
"Kami pulang, Miss Anne." Pamit lelaki itu lalu berbalik dengan sopan.
Dia menyapa dengan senyuman pada beberapa orang tua yang sedang menjemput anak-anak mereka. Dia juga sempat tersenyum saat beberapa orang mendekati Miss Anne.
"Kudengar Youngjae tidak memiliki orangtua, dan Tuan bersaudara yang mengasuhnya,"
Lelaki itu mendengarnya dan tersenyum, dia hanya memerhatikan Youngjae yang bercicit tentang kegiatannya hari ini. Dia menaikan hoodie Youngjae dan menekan lembut dibagian telinganya.
"Kau sudah pulang Jackson?" Lelaki yang berdiri dibelakang kompor menoleh.
"Daddy yang memasak makan siang hari ini," Youngjae berlonjak ketika turun dari gendongan.
"Akan enak?" Youngjae berlari pada lelaki yang memakai celemek dengan pandangan menuduh.
"Dia tidak percaya padamu, Mark." Kekeh Jackson yang kemudian meringis saat Mark melemparkan potongan wortel tepat dikepalanya.
"Youngjae-ya, ayo ke kamar mandi. Kau harus membersihkan dirimu dulu." Jackson berdiri memandang anak kecil yang masih berdiri disamping kaki Mark.
"Akan enak?" ulang anak itu.
"Daddy memberimu garansi untuk memberi ekstra milkshake strawberry," kata Mark sambil menghela nafasnya.
"Ok. Baiklah." Kata anak itu lalu berlonjak kearah Jackson dan masuk dalam dekapannya lagi.
"Aku ingin memakai baju Winnie the pooh-ku, Papa." Cicitnya dan Jackson hanya mengangguk-angguk.
Mark menyebut Youngjae politisi kecil, dan mengetuk belakang kepalanya dengan kubu jarinya. Jackson yang menggendong anak itu hanya terkekeh. Youngjae tampak terlelap dengan damai setelah makan siang. Dia terlalu banyak minum milkshake karena menurutnya masakan Mark tidak enak.
"Tapi dia menghabiskan dua piring," keluh Mark lalu melirik Jackson.
"Sifatmu," Mark mencibir sambil memiringkan badannya di karpet.