Dreaming / II

140 24 4
                                    

Part yang panjang. Jangan skip kalau bisa ya..

Happy Reading, dan jangan lupa streaming Breath.

________________________________________________________________________________

Jackson hanya memandang makanan yang disediakan oleh Yi En. Makanan didepannya tampak familiar tapi dia sama sekali tidak ada minat untuk memakannya. Sekalipun perutnya sangat lapar. Dia hanya meringkuk dan sesekali memandang jendela kayu yang terbuka tepat disamping ranjang yang ditempatinya. Dia tidak tahu dirinya berada dimana. Seingatnya, mobilnya menabrak pembatas jalan dan semuanya hilang. DIa mengingat sosok Mark yang berhenti didepannya.

"Yang—Jackson.."

Jackson menoleh dan Yi En masuk dengan sopan ke dalam kamarnya. Wajahnya sangat mirip Mark, bahkan mungkin dia adalah Mark. Entah dari masa yang mana.

"Jackson, kau.." Yi En tidak melanjutkan kalimatnya saat memandang Jackson yang memejamkan matanya.

"Maafkan aku, Tuan. Aku tidak mengenal tempatmu. Kau benar-benar menemukanku dihutan?" tanya Jackson akhirnya memandang Yi En.

Pemuda berambut panjang dan lurus itu mengangguk pelan. Jackson mengusap perban tebal yang membebat kepalanya dan beberapa bagian badannya yang lain. Semalam Yi En membantunya mengobatinya dan meminjamkan piyama untuknya. Sangat tradisional, pikir Jackson saat memakainya.

"Kau mengingat sesuatu?" tanya Yi En dan Jackson mengangguk.

"Sepertinya mobilku menabrak sesuatu. Kau melihat mobilku?" tanya Jackson tiba-tiba suaranya meninggi berharap dia menemukan sesuatu yang masuk akal.

"Mobil?" ulang Yi En bertanya dan mengerjap bingung.

"Mobil," Jackson mengangguk lalu memeragakan tangannya untuk menyetir.

Yi En menggeleng. Jackson memejamkan matanya dan menakupkan telapaknya pada wajahnya. Pemuda tampan didepannya masih memandangnya dengan heran—sama dengan Jackson saat ini. Dia merasa Jackson sangat familiar tapi mengenakan pakaian yang sama sekali tidak biasa.

"Yang Mul—" Yi En berhenti saat memanggil Jackson.

Mereka menoleh saat mendengar suara seruan diluar. Yi En berdiri setelah tersenyum pada Jackson—senyuman yang sama dengan milik Mark.

"Yang Mulia,"

Jackson mendengar suara Yi En menyapa orang yang baru saja datang. Dia mendengar Yi En tampak berbicara dengan seseorang diluar. Dia merasa tidak asing dengan suara tamu yang berbicara.

"Tidak ada Yang Mulia. Kamar saya berantakan. Kita bisa minum ditempat lain," kata Mark dan terdengar derapan suara langkah kaki.

"Yang Mulia Jia Er." Suara Yi En sedikit lebih tegas namun sangat lembut.

"Baiklah. Aku mendengar kau menyembunyikan seseorang benarkah?"

Jackson mendengar orang itu berbicara dengan nada curiga.

"Tidak ada, Yang Mulia," kata Yi En lembut.

"Baiklah. Kutunggu kau di kediamanku, En En." Kata Jia Er lalu terdengar dia meninggalkan kediaman Yi En.

Jackson memandang Yi En yang kembali ke kamarnya. Lelaki itu berjalan mengerjap dan mendekatinya. Dia mengusap bahu Jackson lembut.

"Kau benar-benar bukan berasal dari sini?" tanya Yi En.

Project One-shot S5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang