Sore hari adalah waktu yang pas untuk menonton tv dengan nyaman. Tak terkecuali bagi jennie, ia duduk tenang di ruang tengah dengan fokus pada layar tv nya.
Pintu terbuka menampilkan sosok laki laki yang sedari tadi ia tunggu.
"Rowoon."
"woon.."yang dipanggil tetap fokus kedepan tanpa menatap kesekitarnya.
"Yakk!Rowoon-ah!"kesal jennie karna rowoon tak menanggapi dirinya yg sedang memanggilnya.
"Berisik!"kata rowoon menoleh malas.
"Masih punya kuping gak?"
"ada apa?"
Jennie merengut."Tadi Chen sepupu kamu datang kesini sama istrinya terus mereka nitip sera sama kita."
"ckk. Meraka pergi kemana?"
"ke Busan katanya ada urusan mendadak dan sera gak boleh dibawa kesana jadinya ya dititipin..--"
"sera nya sekarang dimana."
"Dikamar tidur."
"oh."setelah itu rowoon melangkah pergi dari sana.
Jennie melongo ditempatnya."Tuh kan jadi es lagi:("gumannya.
------------
19.05
"Eomma. Sera mau makan."kata gadis kecil berumur 4 tahun itu saat jennie mendudukannya di salah satu kursi di meja makan.
Jennie terkekeh saat sera memanggilnya dengan sebutan eomma. Jujur saja jennie sangat menyukai anak kecil dia itu penyayang walau kelakuan sendiri macem kucing garong.
"Ya ini kita mau makan sayang."
Sera menggeleng."sera mau makan pizza eomma."
" Jennie itu bukan Eomma mu sera-ya."kata rowoon yang baru saja bergabung di meja makan.
"Tapi dia sangat baik dan cantik seperti eomma ku Appa."sahut sera.
"Yakk. Sera-ya. Aku bukanlah appa mu. Dengar kau itu keponakanku berarti aku ini adalah pamanmu. Menngerti?"
Sera mengangguk.
"Anak pintar."
"Appa. Aku ingin makan pizza."
"Yakk. Berhenti memanggilku seperti itu. Aku bukan Appa mu."kesal rowoon."
"Mian. Aku merindukan Appa dan eomma ku"sera menunduk lesu dengan wajah cemberutnya. Matanya sudah memerah.
"Kau ini....Rowoon sudahlah tak apa. Biarkan dia memanggilmu seperti itu lagi pula ini sementara bukan?"ucap jennie yang tak tega pada sera yang sebentar lagi menangis.
"Eomma, appa memarahiku hikss."sera menangis sambil Memeluk jennie erat ia menenggelamkan kepalanya di dada jennie."cup cup sera sayang jangan nangis ya..ntar eomma jennie ikutan sedih:("sera terus menangis.
Rowoon jadi merasa bersalah pada sera ia tak tega melihat perempuan menangis apalagi anak kecil yang notabenenya adalah ponakannya sendiri itu. Dengan terpaksa ia menerima panggilan dari sera untuknya.
"Sera maafin appa Ya?. Sera jadi mau makan pizza kan? Yaudah ayo kita berangkat sama Appa dan eomma jennie."bujuk rowoon.
Jennie terkejut mendengar kata kata yg keluar dari mulut suaminya itu tumben tumbenan pikirnya tapi ia hanya diam tak berniat membahas.
Dengan segera sera menoleh pada rowoon."Jinnja appa?"
Rowoon tersenyum lebar."hmm Ye."
"Aigoo. Aiss daebakk. dia tersenyum? Seumur umur baru kali ini aku melihatnya tersenyum seperti itu."batin jennie menjerit ia tak henti hentinya kagum.
"kajja eomma."ajak sera.
"Ah ne kajja."
-------------
Ini outfit yang jennie pakai.
Ini outfit Lakinya.
Ini anaknya / ponakannya.
Budayakan meninggalkan jejak!
Silahkan komen ya gaes...
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband [ Rowoon X Jennie ]
FanfictionTentang pahit asam manisnya kehidupan pasutri yang baru saja menikah. Cowoknya tinggi,tampan, mapan,dingin,dan juga bodoamatan. Lah cewenya bantet,bobrok,juga rada goblok..Disatuin kan tuhh...hhhaa gak tau dh gimana nantinya wkwkwk.