Author pov.
Brak.
Jennie menutup kasar pintu kulkasnya.
"Sial. Baru nyadar kalo stok makanan udah mau abis."
Jennie melihat ke arah jam dinding yg menunjukan pukul 19.05.
"udah malem tapi belum pulang2 juga gak inget rumah emang. Au ah mending aku ke supermarket."katanya lalu pergi bersiap-siap.
************
Setelah selesai berbelanja jennie merasa lapar dan berniat untuk mampir ke sebuah restoran didekat sana.
Namun langkahnya terhenti karna tiba tiba ia mendengar suara tertawa seseorang yang sangat familiar disana.
"kok kaya kenal ya?"gumannya.
Tanpa pikir panjang jennie mengedarkan pandangannya untuk mencari orang itu.
Dan matanya terhenti pada seseorang yang sedang mengantri makanan disana.
"Itu kaya.....rowoon?"lirih jennie.
Yang dipanggil pun nengok.
"Jennie?" rowoon pun sama kagetnya dengan jennie."Kamu ngapain kesini?"tanyanya saat jennie me nghampirinya.
"woon kebetulan kamu disini aku..--"
"jennie?"
Jennie menoleh kesempingnya ternyata ada seorang wanita duduk manis disana.
"H hyerin.."cicit jennie.
Ternyata dugaannya salah jennie pikir rowoon sendiri ternyata bersama dengan kekasihnya.
"seharusnya aku sadar. Mana mungkin rowoon kesini sendiri."Kata jennie dalam hati.
"kamu ngapain jen?"tanya hyerin.
Jennie terkesiap."Oh a aku lagi belanja bulanan hehe." jennie memperlihatkan belanjaannya pada hyerin.
"Belanja bulanan?. Kamu ini kaya ibu rumah tangga aja jen hhhaaa."
Jennie tersenyum miris."aku emang ibu rumah tangga rin, tapi rasanya kaya enggak punya suami."
"Aku sekedar bantu mamah gue aja kok. Lagian gak masalah juga:)"bohong jennie.
"ooh gitu bagus deh lu udah cantik baik rajin pula. Gue pasti yakin kelak suami lo beruntung banget punya istri kaya lo jen."
"Andai aja rin."
Degg.
Rowoon membeku ditempat.
"Andai? Lo udah punya suami?"
"Ah oh gak kok. Ma maksud gue semoga aja gitu hehehe."
" Andai aja itu bener sudah pasti gue orang paling bahagia didunia ini. Tapi sayang..rowoon gak pernah bersyukur punya gue:). Buktinya dia masih sama sama lo meski udah punya gue."Batin jennie.
"ooh gitu."hyerin menganggukan anggukan kepalanya.
Sedangkan rowoon masih diam seribu bahasa.
"Yaudah rin woon gue pulang duluan ya. Maaf udah ganggu."pamit jennie.
"gak kok jen sans aja lo kan sepupu rowoon."
Lagi lagi jennie tersenyum miris mengingat hal itu.
"Gua cabut." setelah itu dengan terburu-buru jennie pergi dari sana.
"Eh jen lo gak jadi makan?"
Jennie menoleh."Rasa lapar gue udah ilang:)."katanya lalu berbalik lagi.
"Lah kok?. Sayang liat deh jennie aneh ya. Udah sampe resto masa gak jadi makan sih."
".........."Rowoon masih menatap kosong ke arah pintu.
"Sayang? Kamu denger aku kan?"tanya hyerin sekali lagi.
Rowoon segera menatap hyerin.
"Ehh..Jennie emang gitu orangnya."kata rowoon tersenyum kikuk."Unik sih."guman hyerin terkekeh.
Setelah itu mereka berdua melanjutkan makan dengan sesekali tertawa karna candaan yg dilontarkan keduanya. Orang orang disana pasti berpikir sungguh mereka berdua adalah pasangan yang serasi.
Tanpa tahu ada seseorang diluar sana yang sedari tadi menatap mereka dengan tatapan sayunya. Jennie, dialah orangnya meski tahu hatinya sakit karena ini tetapi ia tetap berdiri diluar agar bisa melihat rowoon tertawa lepas didalam. Karna hanya setiap bersama hyerin lah rowoon bisa tertawa dan terlihat bahagia seperti itu.
"Meski telah dihancurkan kesekian kalinya kenapa aku masih tidak bisa membencimu?"lirih jennie sambil menyeka kasar air matanya.
"Mulut bisa berbohong. Tapi tidak dengan hatiku."
"Kenapa aku menangis? Bodoh sekali sih!"katanya lagi lalu benar benar pergi dari sana.
Author pov end.
Next?
Jangan lupa vote dan coment ya guys..
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband [ Rowoon X Jennie ]
FanfictionTentang pahit asam manisnya kehidupan pasutri yang baru saja menikah. Cowoknya tinggi,tampan, mapan,dingin,dan juga bodoamatan. Lah cewenya bantet,bobrok,juga rada goblok..Disatuin kan tuhh...hhhaa gak tau dh gimana nantinya wkwkwk.