part 20

757 85 5
                                    

Author pov.





Setelah diri dan pikirannya cukup tenang rowoon kembali keruangan jennie.

Klek.

Dilihatnya jennie masih berbaring ditempatnya.

Rowoon berjalan mendekat.

"Masih belum sadar ternyata."ucap rowoon sembari menatap wajah jennie.

"Siapa bilang?"

Jennie membuka matanya dan menatap tajam ke arah rowoon.

"Jen kau...--"

"Darimana aja sih?!"Rowoon menatap jennie rak percaya.

"A aku tadi keluar sebentar cari angin."

Jennie membentuk mulutnya seperti huruf"o"sambil mengangguk.

"Gimana? Ada yg sakit gak?"

"Apaan sih aku baik baik aja ko."

"Kamu tau gak aku tuh panik banget tadi pas kamu pingsan...

...aku takut kalo terjadi apa apa sama kamu juga anak kita. Maaf...."ucapnya sedih.

"Buat?"tanya jennie.

"peluk hyerin tadi."cicitnya.

Jennie tersenyum kecut."Woon..aku gak papa kok."

"Kalo sesuatu terjadi sama kalian. Aku gak akan maafin diri aku sendiri."lagi lagi rowoon menunduk.

Jennie mengangkat kepala rowoon.

"Kamu gak salah. Yg salah itu aku. Aku minta maaf udah renggut kebahagiaan kamu. Seharusnya sekarang yg kamu temani itu hyerin bukan aku."

"Jen kamu ngomong apa sih.."Rowoon memalingkan pandangannya

Jennie menyentuh wajah rowoon.

"Tatap aku."

"jen kam.."

"Tatap aku!"

Rowoon menatap jennie dengan mata memerah.

"Aku tau kamu masih mencintainya. Kamu gak bisa boongin aku."

"............."Rowoon tetap diam sembari terus menatap jennie.

"Woon jujur aja sama aku. Kamu boleh keluarin unek unek kamu, keluh kesah kamu, bahkan...--"

Grepp.

Rowoon memeluk jennie membuat jennie terkejut."Woon..--"

"Jennn hiksss iya jen kamu benar aku emang masih cinta sama hyerin."Jennie mengusap pelan punggung eowoon yg begetar.

Jennie menjatuhkan rahangnya air matanya pun mulai menetes.

"Jujur aku masih sayang sama hyerin. Kamu tau bukan susahnya untuk move on sama orang yg paling kamu sayang. Dulu saat orang tuaku bercerai aku sangat kacau , dia yg membantuku keluar dari keterpurukan saat itu dia bawa pencerahan dihidup aku sampai aku bisa seperti sekarang....aku sadar aku salah. Dia adalah wanita baik yang udah aku sakitin.. Oleh karna itu..Butuh waktu buat aku lupain kenangan itu jen."

Jennie mengusap air matanya . Melepas pelukannya. Lalu tersenyum seolah tak terjadi apa apa.

"Kenyataan ini memanglah menyakitkan."

"Aku ngerti kok:)"

"Maka dari itu aku minta kamu bantu aku buat bisa move on dari hyerin."

Jennie tersenyum getir😊.

Tanpa tau perasaan jennie rowoon kembali memeluk jennie.

"Makasih jen..makasih banget."peluknya dengan sangat erat.

Sembari membalas pelukan, jennie meremas kuat baju rowoon bagian belakang. Matanya lagi lagi berair dengan mati matian ia sembunyikan rasa sedihnya.

"Andai kau tau menangis tanpa suara adalah rasa yg menyakitkan tanpa bisa kau utarakan. Aku bisa sembunyikan perasaaku tapi tidak dengan hatiku."



Author pov end.

Next??

Jangan lupa vote & coment cerita ini.

My husband [ Rowoon X Jennie  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang