Author pov.
"Jangan main ponsel mulu ihh. Siniin ponselnya." jennie berusaha merebut ponsel rowoon dari empunya.
"Ambil aja kalo bisa😛."
"Aiss mentang mentang tinggi. Jadi sesukanya."
"Siapa suruh pendek.😆"
"Yakk!! Jangan mengejekku eoh? Gini2 badanku tergolong sexy tau."Ujar jennie dengan bangganya sembil bersedekap dada.
"Sexy palamu. Biasa saja tuhh."Ucapan rowoon sukses membuat jennie naik pitam.
"YAK!! KAU BICARA BEGITU KARNA KITA SUDAH MELAK.....Hmmpp."Rowoon nembekap mulut jennie karna semua mata sudah tertuju pada mereka.
Gila saja. Jennie mengatakan itu sambil berteriak.
"Sttt..jangan kenceng kenceng ogeb."Jennie memukul mukul lengan rowoon agar ia melepaskan bekapannya.
Rowoon melepaskannya lagi.
"Kamu mau bunuh aku ya? Aku gak bisa nafas tau."Jennie menendang kecil kaki rowoon membuat sang empu meringis.
"Ya maap. Salah sendiri sih teriak teriak. Sss aduuh."
".........."
"Jen kamu tunggu sini bentar ya."
"Kamu mau kemana?"
"Bentar aja pokonya. Tunggu sini oke."Kemudian rowoon pergi meninggalkan jennie di taman kampus.
Jennie heran dengan gelagat rowoon yg menurutnya mencurigakan tapi ia tak pedulikan mungkin ada urusan mendadak pikirnya jadi dia menuruti apa kata rowoon untuk menunggunya kembali.
Dan sekarang sudah 15 menit berlalu tapi rowoon tak jua kunjung datang membuat pikiran jennie semakin kalut.
"katanya sebentar tapi ini udah hampir 20 menit."decak jennie karna sudah merasa bosan.
"Kenapa lama sekali sih?...Aku jadi penasaran..."
Karna tak tahan lagi ia bangkit dari duduknya dan pergi mencari rowoon.
Setengah jam kemudian.....
"Hufttt...aku harus mencari kemana lagi coba?"kata jennie sembari mengusap peluh didahinya.
Jennie sudah berkeliling kampus tapi ia tak menemukan rowoon di toilet bahkan dikantin pun tak ada, tak mungkin bukan jika rowoon pulang lebih dulu pasalnya tas nya masih ada di kelas.
"Tempat apa lagi yang belum...?"Lama ia berpikir hingga teringat suatu tempat yg belum dia cek.
Tanpa pikir panjang jennie pergi ke tempat itu. Tempat yg tak banyak siswa kunjungi hanya seseorang yang hobi membaca saja yg berada disana.
Apalagi kalau bukan perpustakaan.
Ya dan sekarang jennie telah berdiri didepan pintu perpus sembari mengamati orang orang didalam sana.
"Sepi sekali....tak ada rowoon sepertinya:(....Dah lah balik ketempat tadi aja. Ntar dia nyariin lagi pas tau aku gak ada."
Jennie berbalik dan mulai meninggalkan tempat itu tapi....
"Aku gak mau putus! Aku gak mau tau pokonya kita gak boleh putus hikss!."
Langkahnya terhenti.
"Suara itu? Aku seperti mengenalnya.."Guman jennie.
"Rin..dengerin aku aku minta maaf tapi aku gak bisa lanjutin hubungan kita lagi....Kumohon mengertilah."
Deggg...
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband [ Rowoon X Jennie ]
FanfictionTentang pahit asam manisnya kehidupan pasutri yang baru saja menikah. Cowoknya tinggi,tampan, mapan,dingin,dan juga bodoamatan. Lah cewenya bantet,bobrok,juga rada goblok..Disatuin kan tuhh...hhhaa gak tau dh gimana nantinya wkwkwk.