Rowoon pov.
Dengan mata yang sangat mengantuk aku terpaksa bangun untuk mencarikan jennie mangga muda di tengah malam begini. Hawanya sangat dingin dan aku seperti orang ling lung yang tak tau harus kemana untung saja aku ingat ada pohon mangga di halaman belakang rumah kami.
Aku terus berdoa mudah mudahan saja pohon mangganya berbuah pasalnya ini bukan musim buah.
Jika saja jennie tak merengek aku tak akan mau begini.
Cukup lama aku mengamati pohonnya nyaris tak ada buahnya aku hampir menyerah dan siap diomeli tapi untung saja ada satu tangkai diatas sana yang berbuah dan itu cukup tinggi hampir dekat pucuk.
Aku mendengus sebal dan mengambil galah untuk digunakan memetik mangganya tapi ternyata galahnya tidak terlalu panjang sehingga tidak sampai ke target.
Maka tak ada pilihan lain selain memanjat dan terpaksa aku melakukannya.
"Akhirnya dapet juga."Gumanku senang.
Tapi itu tak berlangsung lama karna saat hendak turun kakiku terpeleset sehingga aku terjatuh dari atas pohon yang lumayan tinggi itu.
"Aduhh."Ringisku sungguh bokongku terasa sangat sakit.
"Sial ini sakit sekali."
Aku mencoba untuk berdiri tapi sulit karna sepertinya kakiku keseleo.
"Rowoon udah dapet mangganya be...astaga kamu kenapa?!"
Aku melihat jennie berlari menghampiriku yang terduduk di tanah.
"Jatuh dari pohon tadi. Aku gak papa kok. Cuma sedikit nyeri aja."
Jennie membulatkan matanya dan segera memeriksa keadaanku terutama kaki dan tanganku.
"Boong, gapapa apanya. Ini kaki kamu bengkak kayanya keseleo ini juga ada banyak lecet." Aku melihat raut khawatir di wajahnya."Perlu ke rumah sakit gak?"Tanyanya lagi.
Aku tersenyum simpul."Gak papa kok. Ini mangganya."Aku menyodorkan mangga yang kupetik tadi padanya.
Aku melihat matanya berkaca kaca.
"Maafin aku..."lirihnya."loh maaf buat apa?"tanyaku.
"Gara gara aku kamu jadi gini:(" Dia nundukkin kepalanya.
"Gausah gitu ih aku ga papa kok. Lebih baik bantuin aku masuk kedalam yuk.Gabaik diluar terlalu lama nanti kamu masuk angin lo."Ajakku. Dia menganggukkan kepalanya.
Dia membantuku berdiri hingga berjalan masuk ke dalam rumah.
Sesampainya di kamar jennie kembali membantuku duduk di atas tempat tidur.
"Kamu tunggu sini sebentar."katanya lalu pergi keluar entah apa yang ingin dilakukannya.
Aku tersenyum kecut saat melihat mangga yang kupetik tadi yg jennie letakkan di atas nakas sekaligus penyebab terjadinya insiden ini.
"Heyy mangga kenapa jennie menginginkanmu ditengah malam begini? Apa dia hamil?Apa itu benar?"Tanyaku meski ku tahu buah itu tak bisa bicara.
"Kalau itu benar aku pasti akan sangat bahagia. Aku tak menyangka jika jennie hamil secepat ini padahal kami hanya melakukannya satu kali."
Aku mulai berkhayal jika anakku nanti sudah lahir."Ah aku jadi tak sabar pokonya besok aku akan nengajaknya ke dokter."
Tak lama jennie kembali dengan sesuatu ditangannya.
"Itu ap..--"
"Diem. Dan duduk manis saja disana. Ini minyak urut, aku akan mengurut dan mengobati kakimu jika dibiarkan maka akan infeksi."Perintahnya dan kuturuti.
"Tahan ya.."
Jennie mengurutku dengan sangat telaten, sangat sakit dan sesekali aku meringis tapi kutahan saja agar cepat sembuh.
Aku pun tak mau diam saja dan hanya melihatnya begitu saja.
Kuambil mangga tadi kukupas dengan pisau yg ada di laci nakas lalu kucuci dengan air yg tersedia disini.
Setelah itu kupotong kecil kecil untuk keberikan padanya yg sedang mengurutku.
"Aa.."kataku dan berniat menyuapinya dengan menyodorkan mangga yang kukupas tadi.
Jennie mendongkak seketika senyum terbit diwajahnya ia membuka mulutnya dan menerima suapan dariku sedangkan tangannya masih sibuk dikakiku jadi kami impas bukan.
Rowoon pov end.
Author pov.
15 menit kemudian...
"Selasai."ujar jennie diurutan terakhirnya.
"Gomawo."
"Kamu ih kaya sama siapa aja."
Rowoon terkekeh mendengarnya.
"Yaudah kamu tidur lagi gih. Aku mau naruh minyak ini sama cuci tangan dulu."
"Aku bakal tidur kalo kamu udah balik kesini lagi."
Jennie terkekeh."Yasudah aku taruh ini dulu."
Rowoon menganggukan kepalanya.
............
Setelah selesai jennie kembali lagi ke kamarnya dan langsung berbaring lagi disamping suaminya.
"Kenapa belum tidur juga?"tanya jennie karna mata rowoon masih melek."Bukannya besok kamu ada mata kuliah pagi ya.."
"Jen besok absen aja ya. "
"Apa?"
"Kita besok kedokter aja."
"Hah ngapain? Siapa yg sakit?"
"Gak ada yg sakit jennie...tapi kita mau periksa kamu hamil apa gak."
"Hamil? Ahhhaa masa sih jangan ngada2 deh, bukannya..--"
"Yabisa aja satu kali langsung jadi."
Jennie terdiam dan langsung meraba raba perutnya.
"Berarti bentar lagi aku punya dedek bayi?"
"Bukan aku tapi kita.😑"
"😅😅😅"
"Yaudah ayo tidur lagi."
"Ne. Kajja."
Author pov end.
"Yass. Bentar lagi punya dede bayi huhuyy."-Rowoon si tampan dari khayangan.
Next??
Jangan lupa kasih vote and comen yahh
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband [ Rowoon X Jennie ]
FanfictionTentang pahit asam manisnya kehidupan pasutri yang baru saja menikah. Cowoknya tinggi,tampan, mapan,dingin,dan juga bodoamatan. Lah cewenya bantet,bobrok,juga rada goblok..Disatuin kan tuhh...hhhaa gak tau dh gimana nantinya wkwkwk.