part 19

762 85 7
                                    

Rowoon pov.



Sudah sekitar satu jam lebih aku menunggu  jennie sadar setelah pingsannya di perpustakaan tadi.

Sesaat setelah dia jatuh pingsan aku langsung menghampirinya dan mencoba mengembalikan kesadarannya tetapi tidak bisa. Melihat wajahnya yang sangat begitu pucat membuatku khawatir dan dengan cepat aku membawanya ke rumah sakit. Persetan dengan hyerin aku tak peduli lagi saat itu karna yg kupikirkan hanya jennie,jennie,dan jennie.

Aku menghela nafas panjang.

"Jen...kapan kamu akan sadar? Aku tak suka disini. Aku sangat membenci bau obat obatan."

Aku menatap kesekeliling ruangan ber cat putih ini berharap dapat menghilangkan rasa jenuhku saat ini.

Andai appa dan eommaku ada disini pasti mereka akan menghiburku disaat seperti ini.

Klik.

Pintu ruangan terbuka dan muncullah dokter juga seorang suster dibelakangnya.



Rowoon pov end.




"Dok. Kenapa istri saya belum sadar juga?"Tanya rowoon tak sabaran.

"Mohon tenang dulu, istri anda akan saya periksa lagi....

.....Suster suzy tolong bantu saya."
Dokter bernama Kim Suho itu langsung memeriksa jennie lagi dibantu dengan suzy rekannya.

"Anda tenang saja. Keadaan istri anda baik baik saja tak ada yang perlu dikhawatirkan hanya saja dia sedang kelelahan."Terang suho."Oh ya satu lagi, jangan biarkan dia terlalu banyak pikiran sebab itu bisa berpengaruh pada bayinya."

Rowoon menatap sayu wajah jennie. Ia merasa bersalah atas ini.

"Baik dokter."

Suho mengangguk lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan ini diikuti dengan suzy di dibelakannya. Hingga menyisakan rowoon dan jennie lagi di ruangan ini.

"Kenapa semuanya jadi begini??"katanya frustasi.

Akhirnya rowoon memutuskan untuk keluar mencari udara segar.


***************

BANDARA ICHEON.



Pesawat keberangkatan dari swiss baru saja mendarat di bandara icheon-korea.

Semua penumpang pun berdesakan untuk turun dan mencari keluarga masing2 yg menunggu mereka untuk dijemput.

Seorang wanita beperawakan tinggi juga tampilan nan modis berjalan dengan santainya setelah turun dari pesawat.

Ia menatap keselilingnya dengan senyum mengembang.

"Hmmm...sudah lama aku tak menghirup udara korea."katanya lalu memakai kacamata hitam miliknya.

"Heyy! Tzuyu!"panggil seseorang.

Karna merasa terpanggil tzuyu pun mengedarkan pandangannya. Matanya menangkap seorang wanita tengah berlari kearahnya.

"Eoh mina-si bisakah kau tak berteriak? Kupingku bisa rusak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eoh mina-si bisakah kau tak berteriak? Kupingku bisa rusak. Mana ditengah banyak orang lagi cih memalukan sekali."Tzuyu mendengus.

Mina berdecih sebal."Oho tzuyu yg tidak tahu terima kasih. Sudah syukur aku mau menjemputmu dusini dasarr kau ini."

"Aku tidak memintamu menjemputku."katanya dan melepas lagi kacamata yg ia pakai.

"Aishh wanita tengik. Seharusnya kau itu berterima kasih padaku eoh? Karna aku sudah sangat baik padamu."

"Hm mianhe mina eonni kau memang sahabat terbaikku."tzuyu memeluk mina.

Saat mina ingin memeluk balik tzuyu malah melepaskannya dan menatap mina dengan mata yg berbinar.

Mina yg merasa heran pun."Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu? Pasti ada maunya."

"Hehe mina kau memang sangat mengerti diriku. Tak salah aku memilihmu jadi sahabatku"

Mina berdecih."Katakan saja tak usah memujiku seperti itu. Kau memang tak pernah berubah sejak dulu baik saat ada maunya, ketus jika tak ada perlu."

Tzuyu nyengir.

"............."-mina.

"Oh ya mina gimana kabar dia sekarang? Kau tau aku sangat merindukannya..--"

"Dia siapa?"

"Kau lupa?"

"Apa dia yg kau maksud adalah rowoon?"

Tzuyu mengangguk.

"Apa karna itu kau kembali ke sini?"curiga mina.

Lagi lahi tzuyu mengangguk semangat."Tentu saja untuk apa lagi."

Mina menghela nafas kasar membuat tzuyu bingung.

"Kenapa min?"tanyanya heran.

"Jika kau kembali hanya untuk menemuinya. Lebih baik kau lupakan saja dia dan kembali ke swiss lagi jika perlu menetap saja disana."

"Mwo? Wae?"Tzuyu makin tak mengerti.

"Percuma saja. Dia sudah menikah."

"Mwo?! Apa dia menikah dengan hyerin si cewe sok kecantikan itu?"Kesal tzuyu.

"Aku heran kenapa rowoon mau menjadikan hyerin kekasihnya. Padahal aku jauh lebih baik darinya, aku sahabatnya yg telah jauh dia kenal tapi semenjak hyerin datang...dia merebut semuanya dariku sahabatku juga cintaku rowoon. Tapi kini aku telah kembali, akan kurebut lagi apa yg sebelumnya telah direbut dariku."katanya tzuyu tersenyum miring.

"Ani. Tapi masalahnya dia menikah bukan dengan hyerin."

"Apa?!....

......Lalu dengan siapa? Katakan!"

"Jennie. Kim jennie"

"Jennie?"

"Ya."mina mengangguk.

Author pov end.






My husband [ Rowoon X Jennie  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang