Author pov.
Pukul 06.20 pagi.
Saat ini jennie rowoon dan sera sedang sarapan bersama tanpa ada yg bersuara biasanya akan ada adu mulut setiap paginya oleh pasangan itu tapi kali ini? Mungkin kejadian kemarin malam membuat keadaan menjadi canggung seperti sekarang.
Tok
Tok
Tokk
Rowoon hendak berdiri tapi ditahan oleh jennie.
"Biar aku aja yang buka."kata jennie dan diiyakan oleh rowoon.
Setelah itu jennie pergi membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang.
"Siapa sih? Sepagi ini pula...
....Chen?soojin?."
"Hay jen. Apa kabar?"sapa soojin.
"Ba baik. Kalian kapan pulang?"
"kemarin malam jen."-soojin.
"Seranya masih tidur?"tanya chen.
"Seranya ada. Lagi sarapan tuh sama rowoon....Kalian sudah sarapan? Kalau belum kita sarapan bareng aja."-jennie.
"silahkan masuk." sambung jennie.
Keduanya tersenyum lalu masuk kedalam duluan meninggalkan jennie yg termenung sendiri diluar sambil menatap punggung chen dan soojin yg notabenenya adalah orang tua dari sera.
"Ini yg kutakutkan selama ini..."lirihnya.
Bagaimana tidak ia merawat sera sudah seperti anaknya sendiri. Kehadirannya seakan pelengkap dalam rumah tangganya dengan rowoon, sera lah yg membawa perubahan pada diri rowoon selama ini.
Tapi jennie sadar kalau sera bukan anak kandungnya. Meski begitu ia sangat menyayangi sera walau sudah tahu konsekuensinya bahwa suatu hari nanti sera akan dijemput dan kembali ke orang tuanya.
"Aku pasti akan sedih jika mengingatnya. Saat dia memanggilku dengan sebutan eomma dan memanggil rowoon dengan sebutan appa."
Jennie menghela nafas panjang lalu kembali masuk kedalam rumah.
Chen.
Soojin.
********
"Eomma appa makasih udah jagain sera dan sabar sama kenakalan sera. Sera bakal kangen banget sama kalian."ucap sera sedih.
Jennie tak kalah sedih ia sedari tadi terus menahan tangisnya matanya pun jelas terlihat memerah.
"eomma sama appa pasti juga bakal kangen banget sama sera. Kapan kapan kesini lagi ya, nginep disini."jennie mengelus pipi tembam sera dengan suara dibuat tegar.
Sera tersenyum." ne eomma."
"sera ayo kita pergi."panggil soojin yg sudah menunggu sera dimobilnya.
Sera mengangguk lalu kemudian memeluk jennie dan rowoon secara bergantian.
"Udah ditungguin tuh."kata rowoon tersenyum.
"Dah eomma dan appa." kemudian sera berlari menghampiri orang tuanya dan masuk kedalam mobil.
Ia tersenyum sambil melambaikan tangannya kearah jennie dan rowoon.
"Sampai jumpa eomma!appa!"
Mobil itupun mulai berjalan dan menjauh dari mereka.
Jennie menangis melepas kepergian sera ia menunduk dan menyembunyikan wajahnya dibalik telapak tangannya.
Rowoon tau apa yang dirasakan jennie ia pun sama halnya dengannya tapi ia mencoba tetap tegar dan tak terlihat lemah dihadapan jennie.
Karna bagaimana pun selain jennie sera juga turut berperan penting dalam perubahan hidupnya."Masuk kedalam yuk jen. Nangisnya di dalem aja kalau disini ntar aku dikira KDRT lagi sama kamu."
Jennie menatap sebal rowoon." Disaat kaya gini masih sempet sempetnya aja kamu ngelawak. Hibur kek malah digituin ihh."
"Digituin gimana sih?"Rowoon mengaruk garuk kepalanya bingung.
".......Au ah." dengus jennie lalu masuk kedalam meninggalkan rowoon yg masih bingung ditempat.
Brakkk
"Tuh kan salah lagi:("cicit rowoon lalu hendak masuk menyusul jennie tapi...
Sial.
Jennie menguncinya dari dalam.
"Yak! Jennie-ah buka pintunya. Mengapa dikunci bagaimana aku mau masuk?!" teriak rowoon kesal.
"SHIREO!! KALAU MAU, MASUK SAJA LEWAT JENDALA!"
Author pov end.
Next??
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband [ Rowoon X Jennie ]
FanfictionTentang pahit asam manisnya kehidupan pasutri yang baru saja menikah. Cowoknya tinggi,tampan, mapan,dingin,dan juga bodoamatan. Lah cewenya bantet,bobrok,juga rada goblok..Disatuin kan tuhh...hhhaa gak tau dh gimana nantinya wkwkwk.