Jung Chaera
Aku tak tau bagaimana harus mendeskripsikannya. Mimpiku benar-benar gila. Aku sampai tak bisa berhenti tersenyum dibuatnya.
"Eomma, aku berangkat ya!" Sapa sekaligus pamitku
"Kenapa hari ini kau terlihat senang sekali? Kau menang lotre?"
"Entahlah. Mungkin ada serangga yang masuk ke kepalaku" balasku asal
Namun reaksi ibu jauh dari dugaanku. Dia benar-benar terkejut.
"Kau serius?! Ayo kita ke dokter sekarang!"
"Aku hanya bercanda eomma, haha jangan dianggap serius. Ya sudah, aku berangkat ya sebelum terlambat. Aku sayang eomma"
Aku langsung mencium pipi ibuku sebelum benar-benar meninggalkan rumah.
Aku benar-benar tak bisa menahan senyumku bahkan ketika saat di bus tadi ada seorang wanita tua yang menanyakan keadaanku. Apa aku terlihat sangat aneh ketika tersenyum? Ku rasa tidak.
"Mingyu-ya" sapaku
Aku berlari kecil ke arah Mingyu yang tengah duduk di koridor depan kelas kami.
"Ada apa denganmu?" Tanyanya heran
"Selamat. Kau orang ke-3 yang menanyakan keadaanku hari ini. Tapi, serius, aku baik-baik saja. Sangat baik" balasku
Mingyu hanya mengangguk kemudian ia juga tersenyum ke arahku.
"Syukurlah. Kau tau? Kemarin lagi-lagi aku memimpikanmu. Tapi kali ini bukan mimpi buruk." Tuturnya
"Benarkah? Mimpi apa?" Tanyaku
"Aku bermimpi kau datang ke pesta dengan dress merah ketat yang biasa dipakai model pakaian di TV. Bukankah terdengar menjijikan? Bagaimana mungkin Jung Chaera yang biasa berpakaian tertutup ini bisa menggunakan dress semacam itu."
Aku terdiam. Berusaha mencerna perkataan Mingyu dengan seksama. Mungkin jika aku sedang dalam masa period ku, aku akan memukulnya habis-habisan. Tapi kali ini aku dibuatnya terkejut.
Senyumku meluntur beberapa detik setelahnya.
"Pesta? Apa maksudmu pesta topeng? Pesta yang diadakan untuk merayakan hari jadi fakultas kita yang ke-38?" Tanyaku bertubi-tubi
Ia juga menunjukan ekspresi yang sama denganku sebelumnya. Terkejut.
"Bagaimana kau bisa tahu? Kau bisa membaca pikiranku?" Tanyanya
Aku menelan salivaku berat. Kebetulan macam apa ini? Kesenanganku terasa direnggut tiba-tiba, begitu mengetahui Mingyu yang aku temui di mimpiku kemarin adalah Mingyu yang mempunyai mimpi serupa denganku. Artinya, kami berdua secara sadar berada di dalam satu minpi yang sama.
"Mingyu... aku juga ada disana. Maksudku, aku bermimpi datang ke pesta itu dengan dress merah yang kau katakan menjijikan tadi." Jelasku dengan perasaan aneh.
Mingyu terdiam beberapa detik, sebelum akhirnya melemparkan satu pertanyaan yang mungkin bisa mengungkap kebenaran dari perkataanku.
"Sebelum kau datang, aku sedang bersama siapa? Dan apa yang aku lakukan disana?" Tanyanya mulai panik.
"Kau... mengobrol dengan Wonwoo. Setelah itu kau pergi meninggalkan kami berdua dan menyarankan kami untuk bermain permainan pep... pe-permaian seru" balasku sedikit gugup begitu hampir menyebutkan permainan apa yang aku dan Wonwoo lakukan.
Dia semakin terkejut. Ia sampai harus mencengkram kedua bahuku dan membuatku hanya menatapnya.
"Kau tidak bercanda kan? Kau serius? Bagaimana bisa kita berada di dalam satu mimpi yang sama?!" Pekiknya
Bahkan beberapa teman kelas memperhatikan kami yang mungkin mereka kira tengah bertengkar.
"Aku tak tahu Mingyu. Ku pikir hanya aku yang bermimpi seperti itu. Mungkin hanya kebetulan"
Aku mencoba untuk menengkan Mingyu yang sudah seperti kesetanan karena panik dan terkejutnya.
Ia melepaskan cengkraman di bahuku dan menatap ke arah lain sembari mengusap bibirnya pelan. Setelah itu ia melamun.
"Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?"
Seseorang yang ingin ku hindari -setidaknya untuk sekarang- datang menghampiri kami dengan wajah yang terlihat bingung.
"Wonu-ya, apa kau bermimpi semalam?" Tanya Mingyu langsung mengalihkan pandangannya ke Wonwoo.
Wonwoo tersentak, ia sempat melirikku sekilas sebelum mengangguk ke arah Mingyu. Entah apa maksudnya.
"Apa kau bermimpi datang ke pesta topeng? Ulang tahun fakultas kita yang ke-38?"
Wonwoo mendelik. Sama seperti kami berdua saat mengetahui fakta ini.
"Darimana kau tahu?" Tanyanya
"Ini gila, Won! Bagaimana bisa kita bertiga berada dalam satu mimpi yang sama?! Apa itu masuk akal?" Mingyu mengeluh.
Wonwoo terdiam mencerna perkataan Mingyu, sampai ia menyadari sesuatu.
"Kita bertiga? Maksudmu Chaera juga?!" Pekik Wonwoo
Mingyu sampai dibuatnya heran ketika Wonwoo begitu terkejut mendengar bahwa aku juga berada di mimpi yang sama.
Aku dan Wonwoo langsung saling melemparkan pandangan satu sama lain. Arah pandang kami langsung turun melihat ke arah bibir kami. Lalu kembali kembali saling melemparkan pandangan.
"Gila!"
Pekikkan Mingyu membuat kami mengalihkan pandangan kami ke arah lain. Bahkan kami langsung memperluas jarak di antara tubuh kami.
"Aku memang pernah berharap mimpi bersama kalian berdua, tapi kali ini terlalu mengejutkan. Apa artinya kesadaran kita berpindah ke alam mimpi begitu? Apa pendapat kalian?"
"Entahlah" jawab Wonwoo singkat.
"A-aku tak mengerti."
Aku menatap Mingyu lekat sebelum melanjutkan perkataanku.
"Jadi kita semua secara sadar berada di alam mimpi, begitu? Bukankah ketika bermimpi, kita memasuki alam bawah sadar yang artinya kita tak memiliki kendali penuh atas apa yang terjadi? Lalu bagaimana mungkin... kita mengendalikan mimpi kita untuk saling bertemu?" Ungkapku.
"Kita terhubung" ujar Wonwoo yang langsung mendapatkan perhatian kami.
"Terhubung? Oleh apa? Maksudku, apa yang bisa membuat kita terhubung? Kita tidak tidur bersama, kita juga tidak tidur dalam waktu yang bersamaan, apalagi memiliki hubungan darah." Tanya Mingyu lagi
Wonwoo mengendikan bahunya.
"Aku juga tak tahu, tapi aku punya firasat bahwa kita terhubung oleh sesuatu yang entah itu apa. Dan aku sangat yakin akan hal itu." jelas Wonwoo
Aku terdiam. Masih memandangi Wonwoo yang terlihat serius menanggapi hal ini. Begitupula Mingyu yang biasanya acuh tak acuh, kini terlihat sangat mempedulikan hal semacam ini.
Semakin lama dipandang, semakin aku sadar bahwa Wonwoo dan aku benar-benar berciuman panas di mimpi itu. Yang artinya, ciuman pertamaku telah direnggut olehnya. Entah itu terhitung atau tidak, tapi pengalaman pertamaku di dalam mimpi benar-benar sangat liar. Semoga saja Mingyu tak mengetahuinya meskipun ia berada dalam mimpi yang sama.
"Aish! Memalukan!" Gumamku dengan suara yang sangat kecil bahkan mereka tidak akan mendengarnya.
Aku harus menjauhkan pikiran itu jika ingin berkonsentrasi pada pelajaran hari ini.
Benar-benar harus ku jauhkan.
To be continue~
Ada yang bingung?
Sudut pandangnya masih berubah-ubah ya gais, tujuan ku adalah memperkenalkan sudut pandang para pemainnya sebelum nanti permulaan ini sudah cukup hehe .
Aku juga masih belajar
Jangan hujat aku yaa T.TJangan lupa vote dan comment ya teman-teman🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/235506898-288-k829838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [JWW/KMG] (ONHOLD)
Mystery / ThrillerKisah tiga orang bersahabat yang terjebak dalam sebuah mimpi yang tak berujung. Mampukah mereka menemukan jalan keluarnya? Atau, Mampukah mereka menemukan akhir cerita yang bahagia? Karena tidak semua jalan keluar berakhir bahagia. -Myungyu2020-